loading...
SLB Triguna di Subang, Jawa Barat, menjadi salah satu sekolah luar biasa yang memperoleh bantuan Interactive Flat Panel (IFP) sebagai bagian dari upaya pemanfaatan teknologi pembelajaran yang ramah disabilitas. Foto/SINDOnews.
JAKARTA - SLB Triguna menjadi salah satu sekolah luar biasa yang memperoleh bantuan Interactive Flat Panel (IFP) sebagai bagian dari upaya pemanfaatan teknologi pembelajaran yang ramah disabilitas.
Selain masuk dalam Program Revitalisasi Satuan Pendidikan, sekolah ini kini memperluas akses belajar digital bagi seluruh siswanya, termasuk penyandang disabilitas netra, autisme, dan tunagrahita.
Penggunaan IFP tidak hanya menjadi pelengkap infrastruktur, tetapi juga membuka pengalaman belajar baru yang lebih interaktif, visual, dan inklusif. Setiap kelas di SLB Triguna mendapat giliran menggunakan IFP agar semua siswa mendapatkan kesempatan yang setara dalam mengakses teknologi digital.
Baca juga: Teknologi Digital dalam Pembelajaran Modern Dorong Kreativitas Inovasi
Berbeda dengan papan tulis konvensional, Papan Interaktif Digital berbasis layar sentuh ini memiliki sistem operasi Android dan berbagai fitur aksesibilitas bawaan. Salah satu yang paling membantu siswa tunanetra adalah fitur talkback.
Talkback bekerja dengan membacakan teks yang muncul di layar melalui suara (text-to-speech). Saat siswa menyentuh, menggeser, atau membuka aplikasi, perangkat memberikan umpan balik audio. Dengan fitur ini, murid tunanetra bisa menjawab kuis, mengikuti materi pelajaran, dan mengeksplorasi teknologi secara mandiri.