loading...
Suzuki berharap besar pada pemerintah untuk mendorong penjualan sepeda motor. Foto: Sindonews/Muhamad Fadli Ramadan
ICE BSD - Di tengah riuh rendahnya jalanan Indonesia, deru mesin industri sepeda motor justru terdengar sedikit parau. Pasar yang biasanya berlari kencang kini tampak terengah-engah, memaksa para raksasa otomotif untuk memutar otak lebih keras demi menjaga angka penjualan tetap di zona hijau.
Di tengah kondisi pasar yang naik-turun ini, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) melontarkan sinyal kuat—harapan yang dibalut dengan proyeksi ambisius.
Mereka optimis penjualan motor tahun depan bisa meroket hingga 10 persen, namun dengan satu syarat besar yang tak bisa ditawar: campur tangan pemerintah.
Ini bukan sekadar optimisme, melainkan "kode keras" bagi regulator untuk segera menggelontorkan kebijakan yang bisa menjadi penyelamat.
Harapan di Tengah Angka Merah
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) melukiskan gambaran gamblang. Pada Agustus 2025, penjualan sepeda motor di seluruh negeri tercatat sebanyak 578.041 unit.
Angka ini terkoreksi turun 1,53 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 587.048 unit.
Jika ditarik lebih jauh, data penjualan dari Januari hingga Agustus 2025 menunjukkan angka total 4,27 juta unit. Secara tahunan, angka ini juga mengalami penurunan sekitar 1,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Penurunan ini, meski terlihat kecil, adalah sinyal bahwa daya beli masyarakat sedang diuji.