loading...
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menanggung biaya perawatan para korban keracunan MBG. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menanggung biaya perawatan para korban keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi sejak Januari 2025 dan kini telah menjangkau 6.457 korban hingga akhir September di beberapa daerah. Langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab negara atas insiden keamanan pangan tersebut.
Presiden Prabowo Subianto menanggapi serius kasus ini dengan menginstruksikan pembenahan prosedur pelaksanaan MBG melalui rapat terbatas bersama para menteri. Presiden menekankan disiplin dalam prosedur, terutama kebersihan dan keamanan makanan yang disalurkan kepada anak-anak penerima program.
"Kita perintahkan semua dapur memiliki alat uji, test kit, untuk memastikan setiap distribusi makanan harus lolos uji terlebih dahulu. Juga langkah preventif lain agar kejadian serupa tidak terulang," ujar Presiden Prabowo dikutip, Rabu (8/10/2025).
Baca Juga: Program MBG Wujud Pemerataan Gizi dan Keadilan Sosial di Era Prabowo
Sebagai respons cepat, Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara operasi 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak memenuhi standar operasional. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini sekaligus menegaskan prioritas keselamatan anak-anak penerima MBG.