loading...
Polytron ungkap data teknis mengapa baterai Graphene itu boros dan berat, serta alasan ilmiah baterai LFP jauh lebih aman dari risiko ledakan 900°C dibanding NMC. Foto: Sindonews/Danang Arradian
KUDUS - Selama ini, konsumen sering kali terlena oleh janji jarak tempuh, tanpa menyadari adanya jurang perbedaan kualitas antara teknologi Lithium Iron Phosphate (LFP), Nickel Manganese Cobalt (NMC), dan Graphene Lead Acid.
Josaphat Bagus Purnama, Head of Design, Quality and Assurance EV Polytron, blak-blakan membuka "kotak pandora" kelemahan teknologi lama sekaligus menyoroti risiko keselamatan fatal yang sering luput dari brosur penjualan.
Runtuhnya Mitos Graphene: Berat di Ongkos, Berat di Jalan
Polytron menyodorkan data komparasi yang menohok bagi para pengguna baterai berbasis Graphene Lead Acid. Sering dipasarkan sebagai alternatif murah, teknologi ini nyatanya menyimpan inefisiensi parah.
Dari sisi bobot, perbedaannya bagaikan bumi dan langit. Untuk menghasilkan energi 1 kWh, baterai Graphene memiliki bobot mencapai 30 kilogram.
Bandingkan dengan teknologi LFP yang hanya berbobot 7 kilogram untuk kapasitas yang sama.
Jika dihitung berdasarkan usable energy atau kedalaman pelepasan daya (Depth of Discharge), baterai Graphene bahkan bisa 4 hingga 5 kali lebih berat dibandingkan sel LFP. Beban berlebih ini bukan hanya menyiksa suspensi motor, tetapi juga memboroskan energi.
Inefisiensi Graphene kian terlihat pada proses pengisian daya. Baterai jenis ini membuang 15 hingga 20 persen energi listrik menjadi panas sia-sia, dengan tingkat efisiensi energi hanya berkisar 80-85 persen. Sebaliknya, LFP tampil superior dengan efisiensi nyaris sempurna di angka 94-98 persen.
Penyiksaan bagi pengguna Graphene berlanjut pada waktu tunggu. Pengisian daya Graphene memakan waktu 6 hingga 10 jam dan tidak disarankan untuk fast charging karena arus charging/discharging-nya rendah.















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1275841/original/008217000_1467034421-xconc1-24-1466766791.jpg.pagespeed.ic.9JHwnQjdHa.jpg)






























