loading...
Perbatasan Rafah terlihat dari sisi Mesir. Foto/anadolu
RAFAH - Israel bermaksud mengizinkan warga Palestina yang terdampar di luar Jalur Gaza untuk kembali melalui penyeberangan darat Rafah yang hancur di perbatasan dengan Mesir untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober 2023. Langkah ini setelah membangun mekanisme dengan pihak Mesir.
Media Israel melaporkan rencana itu pada hari Jumat (10/10/2025).
"Untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober 2023, warga Gaza yang meninggalkan Jalur Gaza dari Mesir akan diizinkan kembali ke Jalur Gaza," ungkap Radio Angkatan Darat Israel.
Namun, radio tersebut juga mencatat, "Pemulangan penduduk Gaza hanya akan dimulai setelah mekanisme telah dibangun dengan pihak Mesir, dan kemudian kriteria, ruang lingkup pekerjaan, dan seluruh prosesnya telah ditentukan."
Stasiun radio tersebut mengklaim hal ini tercantum dalam lampiran kemanusiaan perjanjian gencatan senjata, dan menambahkan Tel Aviv "akan mengizinkan penduduk Gaza meninggalkan Jalur Gaza menuju Mesir melalui penyeberangan Rafah, menggunakan mekanisme yang sama seperti dalam perjanjian Januari 2025, setelah persetujuan Israel dan di bawah pengawasan serta inspeksi misi Uni Eropa" karena "tidak ada pembatasan yang akan diberlakukan untuk meninggalkan Gaza menuju Mesir."