loading...
Gayatri ibu dari Tribhuwana Tunggadewi, Penasehat Raja Majapahit memberikan tiga saran untuk mewujudkan Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada. Foto/SindoNews.
SEMARANG - Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa usai dilantik jadi Mahapatih Majapahit. Memang sumpah itu membuat gejolak di internal istana. Gajah Mada pun terpaksa dipanggil oleh Gayatri ibu dari Tribhuwana Tunggadewi, yang menjadi penasehat raja.
Perdebatan sempat terjadi antara Gayatri dan Gajah Mada yang masih memilih pada pendiriannya. Gayatri pun lantas menghargai pendapat Gajah Mada dan mendukung langkah Gajah Mada menyatukan Nusantara melalui sumpahnya.
Gayatri yang melakukan perdebatan panjang dengan Gajah Mada akhirnya luluh. Gajah Mada dengan segala argumen dan tekadnya berhasil mempertahankan ide gilanya kala itu. Tapi Gayatri akhirnya mengusulkan tiga tahap untuk menyukseskan ide Gajah Mada itu.
Baca juga: Geger Sumpah Palapa, Ibu Penguasa Majapahit Turun Tangan Temui Gajah Mada
Earl Drake pada bukunya "Gayatri Rajapatni : Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit" karya Earl Drake, di tahap pertama adalah menggiring tetangga-tetangga terdekat agar mau masuk ke dalam kendali langsung Majapahit, untuk menjaga kedaulatannya. Wilayah yang disebut Negara Agung ini, akan meliputi seluruh negeri di Jawa, Madura, dan Bali.
Gayatri berujar, mudah - mudahan mereka mau bergabung dengan konfederasi atas kehendak sendiri, meski kekerasan akan digunakan seandainya diperlukan. Hal ini dikatakan Gayatri, agar mengakomodir ide gagasan Gajah Mada yang dilantik menjadi Mahapatih Majapahit.
Tahap kedua dari permintaan Gayatri melibatkan wilayah Mancanegara. Kelompok wilayah ini meliputi negeri-negeri tetangga di kuat Negara Agung, tempat pengaruh budaya dan sistem pemerintahan Majapahit tidak terlalu besar, yaitu Sunda, kerajaan - kerajaan kecil di Jawa Tengah, Lombok, Sumatera Utara, dan Selatan.