loading...
Warga Baduy Dalam bernama Repan (16) menjadi korban begal di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dan sempat ditolak rumah sakit karena tidak memiliki KTP.. Foto/SindoNews TV
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyatakan akan menelusuri kasus warga Baduy Dalam bernama Repan (16) yang menjadi korban begal di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.Repan sempat ditolak rumah sakit karena tidak memiliki KTP.
“Ya Allah, kami lacak ya,” kata Pratikno kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Terkait tidak adanya KTP, Pratikno memastikan akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengenai hal itu. “Oke kami bicarakan dengan ke Kemendagri ya, di Adminduk (Administrasi Kependudukan) kan itu ya,” jelas dia.
Baca juga: Mata Elang Hentikan Pemotor hingga Marahi Warga, Polsek Cengkareng: Sudah Meresahkan Masyarakat
Sebelumnya, seorang warga Baduy Dalam bernama Repan menjadi korban pencurian dengan kekerasan. Korban mengalami kehilangan uang Rp3 juta dan 10 botol madu dagangannya.
Adapun peristiwa yang menimpa Repan itu terjadi di kawasan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Minggu (26/10/2025). Ironisnya, Repan yang menjadi korban justru tak mendapatkan pelayanan oleh salah satu rumah sakit di kawasan tersebut lantaran tidak memiliki KTP.
(rca)















































