5 Cafe Introvert-Friendly Tempat Pelarian yang Makin Digemari di Jakarta

3 weeks ago 22

Fimela.com, Jakarta Kehidupan di kota besar termasuk Jakarta sering diiringi oleh hiruk-pikuk, kepadatan, dan tekanan sosial yang tinggi. Dalam kondisi seperti ini, muncul kebutuhan bagi sebagian orang terutama golongan introvert untuk menemukan ruang yang lebih tenang, nyaman, dan memungkinkan “me-time” atau fokus tanpa gangguan. Seiring dengan berkembangnya konsep “work from café” (WFC) dan budaya nongkrong yang tak hanya soal ramai-ramai, kafe pun mulai menyajikan atmosfer yang berbeda, bukan sekadar “instagrammable ramai”, tetapi “tenang, nyaman, dan privat” direkomendasikan untuk orang introvert—yang ingin menikmati kopi sambil membaca buku, bekerja sendiri, atau sekadar melepas diri dari keramaian. 

Ciri-Khas Kafe Introvert-Friendly

Apa saja yang membuat sebuah kafe cocok untuk orang introvert? Berikut ini beberapa elemen khas yang sering muncul:

Suasana tenang & tidak terlalu ramai: Musik yang ambient atau minimal, pengunjung yang tidak berkerumun secara besar, sehingga cocok untuk fokus atau relaksasi. Contoh: kafe yang disebut “friendly introvert” dengan suasana yang bersih, nyaman, dan tidak sibuk.

Layout & furnitur mendukung kenyamanan individu: Kursi pojok, meja tunggal, sudut untuk laptop atau baca buku, pencahayaan hangat, dan desain interior yang tidak “rame” secara visual.

 Fasilitas untuk aktivitas individual atau remote-work: WiFi stabil, colokan listrik, sudut sunyi, mungkin buku atau majalah sebagai pelengkap dan sumber inspirasi.

Privasi & ruang “sendiri”: Meski berada di lokasi umum, kafe introvert-friendly memberi ruang bagi pengunjung untuk “menyendiri” tanpa diganggu terlalu aktif oleh interaksi sosial. Misalnya pindah ke lantai atas yang lebih sepi. Konsep estetika yang mendukung mood tenang: Interior minimalis, warna calm (kayu, putih, netral), elemen hijau atau natural sering muncul. Hal ini berkaitan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa desain interior dapat mempengaruhi durasi kunjungan dan kenyamanan kafe.

Faktor Pendorong Tren Introvert Cafe

Beberapa faktor yang mendorong munculnya tren ini di Jakarta antara lain:

Peningkatan aktivitas remote-work atau bekerja dari kafe (WFC). Banyak pekerja atau freelancer yang butuh tempat yang tidak di rumah, namun juga tidak di keramaian.

Generasi muda (Gen Z atau milenial) yang lebih sadar akan kebutuhan untuk “me-time”, kesehatan mental, dan mencari ruang pribadi di tengah kehidupan sosial yang aktif. Sebuah artikel menyebut kafe “tenang, estetik, anti ribut” cocok untuk Gen Z introvert.

Saturasi dari kafe-ramai sebagai tempat nongkrong “bergaya”. Setelah banyak kafe yang fokus ke konsep viral, instagramable, ramai, maka segmen yang mencari kebalikannya (tenang, sederhana) mulai tumbuh.

Perubahan gaya hidup: semakin banyak yang menghargai waktu sendiri, refleksi, membaca, atau bekerja sendiri tanpa gangguan—kebutuhan yang kafe introvert-friendly mulai penuhi.

Rekomendasi Introvert Cafe di Jakarta

1. Reading Room Cafe (Kemang)

Tempat ini dikenal sebagai titik “melipir” yang bagus untuk membaca buku atau bekerja sambil ngopi. Cafe ini memiliki koleksi buku, sudut-sudut nyaman, suasana relatif tenang.

 2. Sunyi Coffee (Jakarta Selatan)

 Tempat ini punya konsep unik: melayani pengunjung sekaligus memberi pekerjaan kepada kaum tunarungu, dan suasana cukup hening.

3. Ruma Coffeatery 

  Dikenal sebagai “book café” dengan banyak buku yang bisa dibaca, serta interior yang homey dan tenang—ideal untuk membaca, mengerjakan tugas, atau sekadar menikmati kopi sendiri.

4. Woodpecker Coffee

Woodpecker Coffee adalah salah satu cafe di Jakarta Selatan yang terkenal dengan suasananya yang kerap dipakai untuk bekerja dan meeting. Cafe ini menyajikan gaya interior industrial yang begitu menenangkan. 

 5. One Fifteenth Coffee

Cafe ini sering dijadikan tempat untuk WFC atau WFA oleh para pekerja, karena suasananya yang tenang serta fasilitas Wi-Fi yang super kencang.

Jarak antar satu meja ke meja lain juga cukup jauh. Jadi cocok sekali untuk pengunjung yang ingin mencari ketenangan dan privasi.

 Tren kafe ramah introvert di Jakarta mencerminkan bahwa pengalaman nongkrong bukan hanya soal berkerumun dan sosial, tapi juga soal ruang pribadi, ketenangan, dan kondusif untuk refleksi atau kerja sendiri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Prestasi | | | |