6 Cara Decluttering Barang yang Efisien di Rumah Agar Hidup Lebih Tenang

2 weeks ago 17

Ada beberapa metode teruji yang dapat Anda terapkan untuk melakukan Setiap metode memiliki pendekatan unik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi Anda.

1. Metode KonMari: Memercikkan Kebahagiaan

Metode KonMari dikembangkan oleh ikon minimalis asal Jepang, Marie Kondo. Pendekatan ini menyarankan untuk merapikan barang berdasarkan kategori, bukan berdasarkan ruangan, dimulai dari pakaian, buku, dokumen, komono (barang-barang lain-lain), dan terakhir barang-barang sentimental. Waste4change.com menjelaskan urutan kategori ini secara rinci.

Kunci utama metode KonMari adalah memegang setiap barang dan bertanya pada diri sendiri apakah barang tersebut "memercikkan kebahagiaan" (spark joy). Jika tidak, barang tersebut harus dilepaskan dengan rasa terima kasih atas fungsinya, seperti yang ditekankan oleh digitalmama.id.

2. Metode Empat Kotak: Memilah dengan Jelas

Metode ini melibatkan penggunaan empat kotak dengan label berbeda: "Simpan", "Donasi", "Jual", dan "Buang". Kotak "Simpan" untuk barang yang masih dibutuhkan, "Donasi" untuk barang layak pakai yang tidak lagi digunakan, "Jual" untuk barang bernilai, dan "Buang" untuk barang rusak. Kompas.com merekomendasikan sistem ini untuk memilah barang secara efektif.

Setelah memilah, pastikan untuk segera memproses isi kotak-kotak tersebut agar tidak menumpuk kembali. Tindakan cepat ini penting untuk menjaga momentum decluttering Anda.

3. Aturan 6 Bulan atau 1 Tahun: Uji Waktu

Jika Anda ragu apakah suatu barang masih layak disimpan, terapkan aturan ini: jika barang tersebut tidak digunakan dalam 6 bulan atau 1 tahun terakhir, kemungkinan besar Anda tidak akan membutuhkannya di masa depan. Barang-barang ini dapat dipisahkan untuk didonasikan atau dijual, sesuai saran dari Kompas.com.

Aturan ini membantu Anda membuat keputusan objektif dan menghindari penumpukan barang yang sebenarnya tidak memiliki fungsi aktif dalam hidup Anda.

4. Aturan "Satu Masuk, Satu Keluar": Mencegah Penumpukan

Untuk mencegah penumpukan barang, terapkan aturan "Satu Masuk, Satu Keluar". Setiap kali ada barang baru yang masuk ke rumah, keluarkan satu barang lama yang sudah tidak diperlukan. Merdeka.com menjelaskan bahwa cara ini sangat efektif untuk menjaga jumlah barang tetap terkendali dan mendorong Anda lebih bijak dalam membeli.

Metode ini membantu menjaga keseimbangan dan memastikan bahwa rumah Anda tidak kembali berantakan setelah proses decluttering.

5. Mulai dari Area Kecil: Langkah Bertahap

Jika merasa kewalahan, mulailah decluttering dari area yang paling sering digunakan atau area kecil, seperti laci, rak, atau satu sudut ruangan. Menyelesaikan area kecil akan memberikan kepuasan dan motivasi untuk melanjutkan ke area yang lebih besar. Kompas.com menyarankan untuk melakukan ini secara bertahap agar tidak merasa terbebani.

Pendekatan bertahap ini membuat proses decluttering terasa lebih mudah dikelola dan tidak menakutkan.

6. Metode 10/10 atau Tantangan 12-12-12: Target Terukur

Metode 10/10 menekankan untuk memilih 10 barang untuk dibuang dan 10 barang untuk disimpan setiap kali melakukan decluttering, membantu mengurangi jumlah barang secara bertahap, seperti dijelaskan oleh Waste4change.com. Sementara itu, Tantangan 12-12-12 adalah menemukan 12 barang untuk dibuang, 12 untuk didonasikan, dan 12 untuk dikembalikan ke tempatnya, sebuah target yang terukur untuk memulai.

Read Entire Article
Prestasi | | | |