7 Cara Sukses Menanam Anggur di Halaman Rumah untuk Pemula: Praktis, Murah, dan Cepat Berbuah

20 hours ago 3

Fimela.com, Jakarta Menanam anggur di halaman rumah sekarang bukan lagi sebuah impian belaka, bahkan bagi mereka yang baru memulai. Dengan adanya panduan yang tepat, siapa pun dapat menikmati hasil panen buah anggur yang manis dan segar langsung dari kebun sendiri. Artikel ini akan menjelaskan secara mendetail tentang cara menanam anggur di halaman rumah, khususnya bagi pemula, yang dapat dilakukan dengan mudah dan cepat menghasilkan buah.

Seringkali orang beranggapan bahwa budidaya anggur itu rumit dan memerlukan lahan yang luas, namun kenyataannya tidak demikian. Dengan menggunakan metode menanam dalam pot atau tabulampot, Anda dapat memiliki kebun anggur meskipun di lahan yang terbatas. Selain itu, proses pertumbuhannya dapat dipercepat dengan memilih varietas yang genjah serta melakukan perawatan yang rutin dan konsisten.

Panduan ini akan menjelaskan secara rinci tujuh langkah penting, mulai dari pemilihan bibit hingga pengendalian hama, yang akan memandu Anda dalam memulai petualangan berkebun anggur. Tujuannya adalah agar Anda dapat berhasil menanam anggur di halaman rumah dengan hasil yang memuaskan dan cepat berbuah. Melansir dari berbagai sumber, Senin (13/10), simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Pemilihan Varietas Anggur yang Cepat Berbuah dan Cocok untuk Pemula

Pemilihan varietas anggur yang sesuai merupakan langkah awal yang sangat penting untuk menjamin keberhasilan dalam budidaya, terutama bagi para pemula yang ingin mendapatkan hasil yang cepat dan mudah berbuah. Varietas yang direkomendasikan adalah yang dapat tumbuh baik di iklim tropis Indonesia serta memiliki sifat genjah.

Varietas unggul seharusnya mampu beradaptasi dengan iklim lokal, memiliki produktivitas tinggi, tahan terhadap berbagai penyakit, dan dapat mulai berbuah dalam waktu kurang dari satu tahun setelah ditanam. Anggur yang genjah dapat menghasilkan buah pertamanya pada usia sekitar 6 bulan.

Beberapa varietas yang sangat dianjurkan untuk ditanam di iklim tropis antara lain Anggur Jupiter, yang dikenal dengan buahnya yang besar, manis, dan memiliki sedikit biji, serta ketahanannya terhadap hama dan penyakit. Selain itu, Anggur Ninel juga menjadi pilihan populer karena kemudahan dalam pengembangannya, perawatannya yang sederhana, dan kemampuannya untuk berbuah tanpa terikat pada musim tertentu.

Terdapat juga Anggur Black Panther yang memiliki buah berwarna hitam pekat dengan rasa manis yang sangat legit dan cepat berbuah, serta Anggur Transfigurasi yang menghasilkan buah besar dan renyah. Varietas lain seperti Taldun, Harold, dan Julian juga menunjukkan tingkat adaptasi yang tinggi dan cocok untuk ditanam di Indonesia.

2. Persiapan Lahan dan Media Tanam yang Ideal

Pentingnya menyiapkan lahan dan media tanam yang sesuai tidak bisa diabaikan untuk memastikan pertumbuhan anggur yang optimal serta hasil panen yang melimpah. Anggur memerlukan kondisi tanah tertentu agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas tinggi.

Pilihlah lokasi di halaman rumah yang mendapatkan sinar matahari langsung selama minimal 6-8 jam setiap harinya dan memiliki sistem drainase yang baik untuk mencegah terjadinya genangan air. Selain itu, lokasi tersebut sebaiknya terlindung dari angin kencang yang dapat merusak tanaman anggur.

Tanaman anggur tumbuh dengan baik di tanah yang gembur, subur, kaya akan unsur hara, dan memiliki pH netral sekitar 6.5 hingga 7.5. Untuk media tanam dalam pot, Anda dapat menggunakan campuran tanah merah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:2, atau alternatif lain seperti campuran tanah gembur, sekam bakar, dan pupuk kompos dalam perbandingan 1:1:1.

Gali lubang tanam dengan ukuran sekitar 60x60x60 cm dan campurkan tanah atas dengan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah matang. Biarkan media tanam tersebut selama dua minggu atau panaskan di bawah sinar matahari selama 2-3 hari untuk mencegah pembusukan akar yang disebabkan oleh bakteri dan mikroba.

3. Teknik Penanaman Bibit Anggur yang Benar

Melakukan penanaman bibit anggur dengan cara yang tepat sangat penting untuk memastikan tanaman dapat beradaptasi dengan baik dan tumbuh dengan kuat. Sebaiknya pilih bibit anggur yang sehat, bebas dari penyakit, dan berusia antara 3 hingga 4 bulan dengan jumlah daun antara 7 hingga 10 helai; bibit yang berasal dari sambung atau okulasi lebih dianjurkan.

Metode perbanyakan melalui stek batang merupakan salah satu cara yang mudah, praktis, dan cepat. Untuk itu, pilihlah ranting yang sehat berusia lebih dari satu tahun dengan diameter antara 1 hingga 1,5 cm, kemudian potong sepanjang 3 mata tunas dan tanam ke dalam media dengan kedalaman satu mata tunas. Penggunaan hormon perangsang akar dapat mempercepat proses perakaran, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan.

Disarankan untuk menanam bibit pada pagi atau sore hari guna menghindari stres pada tanaman. Buatlah lubang yang cukup besar, letakkan bibit dengan hati-hati, kemudian padatkan tanah di sekeliling bibit dan siram secukupnya. Pada saat penanaman awal, penting untuk memangkas daun dan batang yang terlalu lebat, serta menyisakan satu mata tunas pada batang utama agar pertumbuhan lebih optimal.

Setelah proses penanaman, bibit harus diletakkan di tempat yang sejuk selama sekitar 3 minggu agar dapat beradaptasi dengan media tanam yang baru. Setelah akar mulai tumbuh dan tunas mencapai tinggi 20 cm, bibit sudah bisa dipindahkan ke dalam polybag berukuran sedang yang berisi campuran tanah dan kompos untuk mendukung pertumbuhannya lebih lanjut.

4. Penyiraman dan Pemupukan Rutin untuk Pertumbuhan Optimal

Penyiraman serta pemupukan secara rutin sangat penting untuk memastikan tanaman anggur mendapatkan cukup nutrisi dan kelembaban. Selama fase vegetatif, yaitu saat pertumbuhan awal, tanaman perlu disiram setidaknya satu kali sehari, sedangkan pada fase generatif, yang mencakup pembungaan hingga saat buah siap dipetik, kebutuhan air meningkat menjadi dua kali sehari, terutama saat tidak ada hujan.

Untuk pemupukan dasar, disarankan untuk menggunakan GDM SaMe dan GDM Black BOS sesuai dengan dosis yang telah ditentukan. Pada fase awal pertumbuhan, penting untuk memberikan pupuk yang kaya akan nitrogen untuk mendukung perkembangan daun dan batang, seperti pupuk NPK seimbang (contohnya 10-10-10) dengan dosis kecil yang diberikan setiap minggu.

Ketika memasuki fase pembungaan dan pembuahan, sebaiknya kurangi dosis pupuk nitrogen dan tambahkan pupuk yang mengandung fosfor dan kalium untuk mendukung proses ini. Pemberian pupuk dapat dilakukan setiap dua hingga tiga bulan sekali, seperti menggunakan pupuk yang mengandung unsur kalium, pupuk kandang, dan urea untuk hasil yang optimal.

Setelah cabang tersier mencapai kematangan, lakukan axel break dengan memotong semua pucuk dan menerapkan stres air hingga daun menguning atau mengering, kemudian berikan pupuk generatif selama empat minggu. Pemupukan akan lebih efektif jika dilakukan pada pagi atau sore hari agar nutrisi dapat terserap dengan baik, namun penting untuk menghindari pemberian pupuk secara berlebihan.

5. Pemangkasan Anggur untuk Merangsang Pembuahan

Pemangkasan merupakan teknik yang sangat krusial dalam budidaya tanaman anggur. Teknik ini bertujuan untuk mengatur pertumbuhan tanaman, merangsang pembentukan buah, serta menjaga kesehatan keseluruhan tanaman. Dengan melakukan pemangkasan, kita dapat memfokuskan nutrisi pada cabang-cabang yang masih tersisa, sehingga dapat mendukung pertumbuhan buah yang optimal.

Terdapat dua jenis pemangkasan yang umum dilakukan, yaitu Pemangkasan Bentuk (Formative Pruning) yang berfungsi untuk membentuk struktur dasar tanaman, dan Pemangkasan Produksi (Fruiting Pruning) yang bertujuan untuk merangsang proses pembuahan. Pemangkasan produksi ini lebih menekankan pada pemangkasan cabang-cabang tua yang sudah berbuah, dengan cara menyisakan sekitar 2-3 cabang muda yang masih produktif.

Proses pemangkasan pembuahan dilakukan pada batang tersier setelah tanaman memiliki lebih dari 14 daun. Jumlah pemangkasan biasanya disesuaikan dengan jumlah buah anggur yang diharapkan. Anggur dapat berbuah sebanyak 2-3 kali dalam setahun, dan dengan teknik pemangkasan yang tepat, kita bahkan bisa memaksa tanaman untuk berbuah setiap 4 bulan.

Waktu yang ideal untuk melakukan pembuahan adalah ketika tanaman sudah berumur lebih dari satu tahun, sehingga akar, cabang, ranting, dan daun dapat berkembang dengan baik. Jika tanaman berbuah sebelum mencapai satu tahun, disarankan untuk memetik bunga dan buahnya sebelum tumbuh terlalu besar, agar pertumbuhan vegetatif dapat dioptimalkan.

6. Pemasangan Penyangga (Trellis) untuk Pertumbuhan Anggur

Pemasangan trellis atau penyangga sangat krusial dalam mendukung pertumbuhan tanaman anggur yang merambat. Dengan adanya penyangga, tanaman dapat tumbuh lebih teratur dan tinggi, sehingga memudahkan proses panen serta memaksimalkan penggunaan ruang yang tersedia.

Lebih dari itu, penyangga juga berperan dalam menjaga kesehatan tanaman melalui sirkulasi udara yang baik. Hal ini mencegah kerusakan yang disebabkan oleh kontak langsung dengan tanah, serta mengurangi risiko munculnya penyakit busuk dan kerontokan buah. Selain itu, penyangga juga dapat meningkatkan pertumbuhan serbuk sari bunga, yang penting untuk penyerbukan yang optimal.

Beberapa sistem penyangga yang sering digunakan antara lain Sistem Tralis (Trellis System) yang tidak memerlukan area yang luas dan Sistem Para-para (Pergola System) yang populer di kalangan hobiis karena juga berfungsi sebagai peneduh. Model pagar juga menjadi pilihan yang efektif sebagai penopang tanaman anggur.

Penyangga dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti kayu atau besi, tergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing petani. Disarankan untuk memasang kawat para-para pada ketinggian 1,75 hingga 2 meter sebagai media rambat untuk tanaman anggur. Setelah bibit ditanam, penting untuk menambahkan ajir setinggi 100-125 cm di samping tanaman sebagai dukungan awal untuk pertumbuhannya.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit Anggur

Tanaman anggur sangat rentan terhadap berbagai hama dan penyakit, sehingga pemahaman tentang cara pencegahan dan penanganannya menjadi sangat penting untuk menjaga hasil panen. Hama yang sering menyerang antara lain adalah kutu daun yang menghisap cairan dari daun, ulat grayak yang merusak daun, serta phylloxera yang dapat merusak sistem akar tanaman.

Penyakit yang umum menyerang tanaman anggur termasuk embun tepung yang disebabkan oleh jamur Unicula nectator, busuk buah yang disebabkan oleh jamur Botrytis cinerea, serta karat daun. Gejala dari embun tepung ditandai dengan munculnya bintik pada daun yang kemudian diikuti oleh lapisan tepung putih, sedangkan busuk buah dapat menyebabkan buah menjadi berbulu dan membusuk.

Untuk mengendalikan hama dan penyakit, beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi menjaga kebersihan area tanam serta menyiangi gulma agar tidak bersaing dengan tanaman anggur. Selain itu, penting untuk memastikan sirkulasi udara yang baik di sekitar tanaman dan segera memotong serta menghancurkan bagian tanaman yang terinfeksi penyakit.

Penggunaan fungisida bisa dilakukan jika diperlukan, dengan memilih bahan aktif seperti mankozeb + karbendazim. Selain itu, memberikan nutrisi yang cukup dan menyiram tanaman dengan air yang memadai juga sangat penting untuk menjaga kondisi tanaman agar tetap optimal. Jika masalah hama dan penyakit ternyata sulit diatasi, sangat disarankan untuk melakukan konsultasi dengan ahli pertanian untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Tips Menanam Anggur di Halaman Rumah

  • Pastikan tanaman anggur mendapatkan sinar matahari yang cukup (6-8 jam sehari).
  • Gunakan ajir untuk menopang tanaman anggur.
  • Jangan lupa untuk memantau kondisi tanah dan tanaman anggur secara teratur.

Dengan memperhatikan tips tersebut, Anda dapat meningkatkan peluang sukses dalam menanam anggur di halaman rumah.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Ricka Milla Suatin
Read Entire Article
Prestasi | | | |