Fimela.com, Jakarta Art Jakarta 2025, pekan seni rupa terbesar dan paling bergengsi di Indonesia, resmi digelar pada 3-5 Oktober 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Menghadirkan 75 galeri ternama dari 16 negara di Asia dan luar Asia. Ajang ini kembali menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat seni rupa dan kreativitas di kawasan Asia Tenggara.
Menginjak edisi keenam sejak rebranding pada 2019, Art Jakarta hadir dengan semangat kolaborasi dan ketahanan komunitas kreatif Indonesia. Acara pembukaan berlangsung meriah dengan penampilan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran, serta dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, beserta pejabat kementerian lain, mitra industri, dan pelaku seni.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menekankan bahwa Art Jakarta bukan sekadar ajang pamer karya seni, melainkan ruang bagi masyarakat untuk merayakan daya cipta manusia Indonesia. “Seni rupa menjembatani identitas dan membuka dialog lintas bangsa. Dukungan melalui MTN Seni Budaya adalah komitmen kami untuk memperkuat ekosistem seni yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Seni untuk Mendorong Ekonomi Kreatif Nasional
Sementara itu, Teuku Riefky Harsya menambahkan bahwa seni rupa memiliki peran penting dalam mendorong ekonomi kreatif nasional. Menurutnya, Art Jakarta mampu membuka peluang kolaborasi lintas disiplin sekaligus memperluas jejaring internasional yang berdampak pada sektor ekonomi budaya.
Kolaborasi lintas industri menjadi salah satu daya tarik utama Art Jakarta tahun ini. Julius Baer, lembaga keuangan asal Swiss, berkolaborasi dengan seniman Indonesia Eddie Hara yang menampilkan karya dinamis di Julius Baer VIP Lounge. Eddie Hara dikenal dengan gaya khasnya yang penuh imajinasi dan humor cerdas, mencerminkan dialog antarbudaya antara Asia dan Eropa.
Dari sektor investasi digital, Treasury kembali menggelar Art Prize Jakarta 2025 dengan tema Reserve of Care, menampilkan karya Azizi Al Majid dan Nuri Fatimah. Kolaborasi ini memadukan konsep seni dengan investasi emas digital sebagai refleksi tentang “nilai” yang perlu disiapkan untuk masa depan, tidak hanya secara materiil, tetapi juga makna bagi sesama.
Sementara itu, Stockbit-Bibit turut menampilkan kolaborasi yang menggabungkan dunia keuangan dan seni. Head of Marketing Stockbit-Bibit, Angie Anandita, mengatakan, “Kami ingin menunjukkan bahwa komunitas seni dan investasi bisa saling menguatkan. Lewat karya seni ini, kami berharap masyarakat terinspirasi untuk membangun masa depan keuangan yang lebih baik.”
Dukungan juga datang dari BCA, yang menghadirkan berbagai program spesial seperti diskon tiket masuk dan cashback bagi pengunjung. Direktur BCA, Vera Eve Lim, menyebut keikutsertaan bank ini sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pertumbuhan budaya yang berkelanjutan dan inklusif.
Banyak Program Seru untuk Memperkaya Pengunjung Art Jakarta 2025
Dari pihak penyelenggara, Fair Director Tom Tandio menegaskan bahwa di tengah tantangan ekonomi dan politik global, ketahanan komunitas seni Indonesia menjadi bukti bahwa seni selalu memiliki tempat dalam kehidupan. “Art Jakarta berdiri sebagai platform kokoh yang mendorong dialog dan menjaga dinamika pasar seni di kawasan ini,” ujarnya.
Tahun ini, Art Jakarta kembali menghadirkan program-program unggulan yang memperkaya pengalaman pengunjung.
- SPOT menampilkan instalasi berskala besar dari seniman lintas medium seperti Ardi Gunawan, Ipeh Nur, dan Aditya Novali.
- SCENE menghadirkan 33 kolektif seniman dari berbagai kota di Indonesia, menyoroti praktik seni di luar pusat-pusat utama.
- AJX menjadi ruang kolaborasi dengan lembaga internasional dan nasional, seperti Korea Focus dan MTN Seni Budaya yang menampilkan karya enam seniman Indonesia bertema Arus Baru.
- AJ Talk menyediakan forum diskusi terbuka antara seniman, kolektor, dan kurator, sekaligus peluncuran buku dari berbagai penerbit seni independen.
Selain itu, Art Jakarta Papers 2026 juga diperkenalkan dalam edisi kali ini. Program yang akan digelar pada Februari 2026 itu berfokus pada eksplorasi seni berbasis kertas, mulai dari gambar, seni cetak, hingga instalasi.
Dengan dukungan dari mitra utama seperti SUPERMUSIC, TACO, Artotel Group, dan iForte, Art Jakarta 2025 kembali menjadi wadah hidup bagi pertumbuhan seni rupa kontemporer Indonesia dan Asia Tenggara.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.