Bos Telegram Pavel Durov Ingin Beli Permata Mahkota Prancis yang Dirampok dari Louvre

4 hours ago 1

loading...

Museum Louvre yang ikonis di Paris, Prancis, dibobol geng perampok pada hari Minggu. Perampokan ini dianggap sebagai penghinaan tak tertahankan bagi Prancis. Foto/Google via BBC

DUBAI - Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, telah menawarkan diri untuk untuk membeli permata mahkota Prancis yang dirampok dari museum Louvre. Jika berhasil dibeli, dia bermaksud menyumbangkanya ke museum di Abu Dhabi.

Pada hari Minggu, empat perampok membobol museum Louvre Paris pada siang bolong dan membawa kabur delapan artefak, termasuk kalung, anting-anting, dan tiara milik bangsawan abad ke-19.

"Senang bisa membeli perhiasan curian dan menyumbangkannya kembali ke Louvre. Maksud saya Louvre Abu Dhabi, tentu saja; tidak ada yang mencuri dari Louvre Abu Dhabi," tulis bos Telegram tersebut di X, Selasa (21/10/2025).

Baca Juga: Perampokan Museum Louvre Penghinaan Tak Tertahankan bagi Prancis

Durov merupakan miliarder genius kelahiran Rusia, namun sekarang tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab.

Dibuka pada tahun 2017, Louvre Abu Dhabi di Pulau Saadiyat merupakan proyek gabungan antara Prancis dan Uni Emirat Arab.

Durov mengatakan dia sama sekali tidak terkejut dengan perampokan di Paris.

Read Entire Article
Prestasi | | | |