Dokter Bedah AS Ungkap Horor di Ruang Operasi dan Kekejaman Israel

2 months ago 27

loading...

Mark Perlmutter, dokter bedah, yang mengungkap horor di ruang operasi dan kekejaman Israel. Foto/X/@Quaterelle

WASHINGTON - Mark Perlmutter, seorang ahli bedah Amerika yang pernah bekerja di dua rumah sakit di Gaza menceritakan kengerian dan kekejaman tentara Israel kepada warga Gaza. Dia mengatakan bahwa pasien Palestina yang terluka telah meninggal dunia karena kurangnya peralatan dan persediaan.

Mark Perlmutter mengatakan bahwa para dokter terpaksa bekerja di ruang operasi tanpa sabun, antibiotik, atau fasilitas sinar-X, karena Israel telah melanjutkan serangannya terhadap Hamas di Gaza.

Seorang gadis berusia 15 tahun yang terkena tembakan senapan mesin Israel saat mengendarai sepedanya adalah salah satu dari banyak anak yang terluka yang menurut . Perlmutter harus dioperasi.

Perlmutter mengungkapkan kepada BBC tak lama setelah akhir perjalanan keduanya ke Gaza - yang pertama sekitar setahun yang lalu. Mengkritik tindakan Israel di Jalur Gaza, ia sebelumnya menyerukan embargo senjata dan mengatakan bahwa serangan Israel terhadap Gaza merupakan genosida, yang dibantah keras oleh Israel.

Dia bekerja di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah di pusat wilayah tersebut dan kemudian di Rumah Sakit Nasser di selatan Gaza. Ia telah bekerja untuk Humanity Auxilium di Gaza sebagai bagian dari program Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang lebih luas. Ia berada di Rumah Sakit Nasser ketika rumah sakit tersebut diserang oleh serangan udara Israel, yang menargetkan Ismail Barhoum, kepala keuangan Hamas.

Perlmutter mengatakan kepada BBC bahwa Barhoum berada di rumah sakit untuk menerima perawatan medis lebih lanjut. Ia mengatakan bahwa sebagai pasien di rumah sakit, Barhoum memiliki hak untuk dilindungi berdasarkan Konvensi Jenewa.

Read Entire Article
Prestasi | | | |