Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, di tengah hiruk pikuk kesibukan kota, ternyata sudah banyak orang yang mulai merindukan ketenangan. Jalanan yang padat, jadwal yang selalu penuh, dan notifikasi yang tak berhenti berbunyi sering kali membuat merasa terhimpit.
Waktu yang terus berjalan, sementara tubuh tak pernah benar-benar sempat berhenti untuk menarik napas. Banyak orang mulai menyadari bahwa hidup yang terlalu cepat justru membuat mereka kehilangan momen kecil yang berarti.
Tekanan hidup yang terlalu intens dapat membuat seseorang mudah stres, cemas, bahkan kelelahan secara emosional. Saat tubuh dan pikiran mulai memberi sinyal lelah, banyak yang akhirnya mencari cara baru untuk menyeimbangkan hidup.
Hal ini menginspirasi banyak orang untuk mencoba hidup dengan cara yang lebih lambat dan tenang. Nah, penasaran nggak sih mengapa banyak orang memilih keputusan ini? Yuk kita simak!
1. Mengurangi Tekanan Sosial
Tekanan sosial adalah salah satu pemicu utama stres di era modern. Media sosial membuat banyak orang merasa harus selalu terlihat produktif, bahagia, dan sukses. Perbandingan yang terus-menerus ini sering menimbulkan rasa cemas dan kurang percaya diri.
Selain itu, mengurangi tekanan sosial juga berarti mengurangi kebiasaan untuk “FOMO” atau takut ketinggalan tren. Dengan memilih slow living, seseorang belajar untuk tidak lagi mengejar standar orang lain. Mereka mulai menerima bahwa setiap orang punya ritme dan jalannya sendiri.
2. Memprioritaskan Kesehatan Fisik dan Mental
Pola tidur berantakan, makan terburu-buru, dan kurang bergerak bisa menyebabkan tubuh mudah lelah. Lambat laun, kondisi ini juga mempengaruhi kesehatan mental. Slow living mendorong orang untuk memberi ruang bagi tubuhnya beristirahat dan pulih.
Tidak sedikit orang mulai mengatur jadwal tidur yang lebih teratur, memilih makanan yang lebih sehat, dan meluangkan waktu untuk berolahraga ringan. Secara mental, ritme hidup yang lebih tenang membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan.
3. Ingin Lebih Dekat dengan Alam
Kehidupan kota yang serba cepat sering membuat orang jauh dari alam. Padahal, berada di alam terbuka terbukti memberi efek menenangkan dan meningkatkan suasana hati. Untuk itu, banyak yang memilih slow living agar bisa kembali terhubung dengan lingkungan.
Mereka mulai menikmati kegiatan sederhana seperti berkebun, berjalan di taman, atau duduk santai di teras rumah. Selain itu, kedekatan dengan alam juga membuat orang lebih sadar untuk hidup ramah lingkungan.
4. Membangun Kualitas Hidup yang Lebih Bermakna
Slow living mengajarkan untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Daripada mengisi hari dengan jadwal yang padat, orang mulai memilih aktivitas yang memberi nilai lebih bagi diri mereka.
Dengan kualitas hidup yang lebih bermakna, rasa puas dan bahagia pun meningkat. Sehingga hidup terasa lebih penuh karena diisi dengan hal yang disukai, bukan hanya kewajiban.
Sahabat Fimela, demikian beberapa alasan yang membuat banyak orang memutuskan untuk menerapkan slow living di era modern ini.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.