Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bentuk Penghormatan pada Tokoh Bangsa

3 hours ago 6

loading...

Ketua Umum Aliansi Indonesia Timur Emanuel Mikael Kota mendukung pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto. Foto/SindoNews

JAKARTA - Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang menolak pemberian gelar pahlawan nasional kepada almarhum Presiden Soeharto berpotensi membuka kembali luka sejarah.

Megawati sebelumnya mengungkapkan keberatannya dalam seminar internasional peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Blitar, 1 November 2025, dengan alasan keluarganya masih menyimpan trauma masa lalu, termasuk peristiwa sulitnya pemakaman Presiden Soekarno di era pemerintahan Soeharto.

Ketua Umum Aliansi Indonesia Timur Emanuel Mikael Kota, menilai menegaskan pahlawan nasional adalah simbol pengakuan bangsa, bukan arena retaliasi politik antargenerasi.

Baca juga: Hadirkan Pemerataan Pembangunan hingga Papua, Soeharto Dinilai Layak Jadi Pahlawan Nasional

“Kalau penghormatan pada tokoh bangsa masih diukur dari luka masa lalu, maka bangsa ini tidak sedang berdamai, tapi sedang berbalas rasa. Kita perlu rekonsiliasi, bukan retaliasi,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Read Entire Article
Prestasi | | | |