loading...
BYD Atto 1 yang menghebohkan ajang GIIAS 2025. Pabrikan menjawab isu harga seken mobil listrik yang anjlok. Foto: Sindonews/Danang Arradian
ICE BSD - Gebrakan BYD yang meluncurkan mobil listrik canggih seperti Atto 1 dengan harga mulai Rp195 juta di GIIAS 2025 sontak menimbulkan getaran di seluruh pasar otomotif.
Namun, di tengah euforia harga murah, muncul sebuah kekhawatiran besar di benak konsumen: apakah "perang harga" ini akan membuat harga jual kembali mobil listrik mereka anjlok di masa depan?
Menjawab keresahan ini, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, tampil dengan penuh percaya diri. Jauh dari rasa khawatir, ia justru memaparkan sebuah argumen kuat yang mematahkan mitos tersebut, didukung oleh data pertumbuhan pasar yang sangat mengejutkan.
Logika di Balik Optimisme: Pasar yang Sehat adalah Kunci
Menurut Eagle, kunci dari harga jual kembali yang stabil adalah pasar yang besar dan sehat. Ia menjelaskan bahwa nilai sebuah barang bekas selalu berhubungan erat dengan volume penjualan dan tingkat permintaan di pasar.
"Kami percaya dalam waktu dekat banyak partner lokal akan terlibat dalam industri (kendaraan bekas) ini. Value itu sendiri selalu berhubungan dengan volume dan permintaan," kata Eagle di arena GIIAS 2025.