loading...
Anak-anak bermain di lokasi pengungsian di Jalur Gaza. Foto/anadolu
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) mengedarkan rancangan resolusi di antara anggota Dewan Keamanan PBB yang mengusulkan pembentukan pasukan keamanan internasional di Jalur Gaza. Axios melaporkan perkembangan itu pada hari Selasa (4/11/2025), mengutip salinan dokumen tersebut.
Menurut laporan tersebut, rencana tersebut menyerukan pembentukan pasukan yang akan beroperasi di Gaza setidaknya selama dua tahun, berpotensi hingga akhir tahun 2027, yang memberikan Washington dan negara-negara peserta wewenang yang luas untuk mengawasi keamanan dan pemerintahan, dengan kemungkinan perpanjangan mandat.
Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Axios bahwa proposal tersebut, yang dipimpin Komando Pusat AS, merupakan bagian dari inisiatif pascaperang pemerintahan Trump yang lebih luas.
Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) yang direncanakan akan mencakup kontingen polisi Palestina yang baru dilatih dan kontribusi militer dari beberapa negara Arab dan mayoritas Muslim.
Negara-negara seperti Indonesia, Azerbaijan, Mesir, dan Turki dilaporkan telah menyatakan keterbukaan untuk bergabung, meskipun masih terdapat kekhawatiran mengenai keamanan dan sensitivitas politik.
Fokus misi tersebut adalah memantau perbatasan Gaza dengan Mesir dan Israel serta mencegah penyelundupan senjata.
Para pejabat menganggap partisipasi Turki, Mesir, dan Qatar penting, mengingat hubungan mereka dengan Hamas.















































