Hasan Nasbi Ungkap Fenomena Citra Palsu Politisi: Tipu-tipu di Balik Like dan Komen di Medsos

5 hours ago 7

loading...

Kepala PCO Hasan Nasbi dalam dialog di Universitas Al Azhar, Jakarta mengungkap fenomena tidak sedikit politisi yang berusaha memalsukan citra mereka di media sosial, Senin (30/6/2025). Foto/Binti Mufarida

JAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengungkap fenomena politisi yang berusaha memalsukan citra mereka di media sosial (medsos) melalui like and comment (suka dan komentar). Bahkan, para politisi kini lebih mengutamakan pencitraan digital instan dibandingkan membangun komunikasi otentik dengan masyarakat.

“Orang politik kalau bikin akun media sosial itu enggak mungkin mau dari nol, dia udah mau followers-nya langsung banyak, subscribernya langsung banyak, beli. Dia mau komennya banyak yang positif, beli komen,” kata Hasan dalam dialog di Universitas Al Azhar, Jakarta, Senin (30/6/2025).

Baca juga: TNI Jaga Kejaksaan, Hasan Nasbi Sebut Biasa Saja

Pada kesempatan itu, Hasan bahkan menyoroti adanya industri jasa yang secara terang-terangan menyediakan layanan pembelian tanda like dan komentar palsu untuk media sosial. Tujuannya untuk membangun citra seolah-olah populer, padahal semua hanya ilusi digital.

“Sekarang ada industri namanya industri like dan komen. Ada usaha perusahaan jasanya adalah like dan komen,” ujarnya.

“Padahal kan yang like dan komen bukan orang. Like dan komen itu mesin, keyboard. Kita menipu diri kita sendiri tapi kita senang,” ungkap Hasan menambahkan.

Read Entire Article
Prestasi | | | |