loading...
Ikan hiu yang menjadi salah satu menu MBG menyebabkan keracunan massal di SDN 12 Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat. Foto/Wikipedia.
JAKARTA - kasus keracunan makanan di program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) terjadi diSDN 12 Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat, yang mengalami keracunan massal usai mengonsumsi ikan hiu goreng.
Ikan hiu sendiri merupakan santapan yang cukup jarang dikonsumsi sebagian orang. Ini membuat publik bertanya-tanya perihal kandungan gizi dari ikan laut tersebut dan kelayakannya untuk dikonsumsi.
Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase?
Melihat fenomena itu, dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Yogi Prawira, SpA menjelaskan beberapa ikan laut memiliki kandungan merkuri dan toksik yang tinggi sehingga sebaiknya tak dikonsumsi, khususnya pada anak-anak.
“Kita tahu laut kita ini memang sangat kaya, tapi juga polutan yang ada itu berisiko menyebabkan jenis-jenis ikan tertentu mengalami akumulasi zat-zat yang sifatnya toksin, salah satunya adalah logam seperti merkuri,” ungkap dr Yogi dalam webinar, Kamis (25/9/2025).
Baca juga: Bareskrim Atensi Penanganan Kasus Keracunan MBG di Berbagai Daerah
dr. Yogi menjelaskan beberapa ikan laut yang tinggi kandungan merkuri ialah ikan tuna dan ikan hiu. Ikan-ikan tersebut berpotensi terpapar berbagai zat toksik dari cemaran di lautan sehingga dikhawatirkan beracun saat dimakan.













































