loading...
Kegagalan sistem AWS selama 15 jam membuktikan betapa berbahayanya ketika 30% infrastruktur internet global dikuasai oleh satu perusahaan saja. Foto: ist
JAKARTA - Kegagalan masif layanan cloud computing Amazon Web Services (AWS) pada hari Senin (20/10/2025) memicu kelumpuhan digital global selama 15 jam.
Insiden ini memvalidasi kritik pasar mengenai risiko sistemik yang ditimbulkan oleh konsentrasi infrastruktur internet pada segelintir perusahaan.
Data terbaru (Q2 2025) menunjukkan AWS menguasai 30% pangsa pasar cloud infrastructure global. Dominasi ini terbukti menjadi "pedang bermata dua", di mana satu kegagalan internal di Region US-EAST-1 milik Amazon mampu melumpuhkan sebagian besar aktivitas ekonomi, keuangan, dan sosial di seluruh dunia.
Efek Domino Bencana 15 Jam
Pemadaman dimulai sekitar pukul 03:10 ET dan baru dinyatakan pulih sepenuhnya pada pukul 18:00 ET. Selama 15 jam tersebut, skala keruntuhan terekam dengan jelas.
Situs pelacak Downdetector menerima lebih dari 13 juta laporan dari pengguna secara global (data per 14:20 ET), termasuk lebih dari 351.000 laporan dari Kanada saja, yang berdampak pada lebih dari 1.000 perusahaan.
Daftar korban mencakup hampir setiap sektor:
Media Sosial & Komunikasi: Reddit, Snapchat, Pinterest, dan Signal.
Layanan Finansial: Coinbase, Robinhood, Venmo, Chime, Wealthsimple, Lloyds Bank, dan Bank of Scotland.
Gaming & Streaming: Fortnite, Roblox, Clash of Clans, dan Hulu.
Layanan Esensial: Lyft (ride-hailing), Ticketmaster (penjualan tiket Toronto Blue Jays), dan bahkan layanan internal Amazon seperti Prime Video dan Alexa.