loading...
Hanya dalam tiga menit setelah diluncurkan, Xiaomi menerima lebih dari 200.000 pesanan untuk YU7. Foto: ist
JAKARTA - Lantai bursa saham Hong Kong baru saja menjadi saksi dari euforia massal. Bukan karena laporan keuangan gemilang, tetapi karena sebuah "keajaiban" yang lahir dari divisi otomotif. Saham raksasa teknologi, Xiaomi, meroket lebih dari 5% dan menyentuh rekor tertingginya pada hari Jumat, sehari setelah mereka meluncurkan SUV listrik pertama mereka, YU7.
Ini bukan sekadar kenaikan biasa. Ini adalah sebuah validasi dari pasar modal, sebuah pertaruhan triliunan rupiah yang tampaknya terbayar lunas bahkan sebelum mobilnya benar-benar menyentuh garasi konsumen. Para investor seolah berpesta pora, menyiramkan uang mereka ke saham Xiaomi setelah melihat respons pasar yang gila terhadap sang penantang Tesla.
Angka-Angka di Balik 'Keajaiban'
Apa yang membuat para investor begitu percaya diri? Jawabannya terletak pada angka-angka pemesanan yang nyaris tak masuk akal. Hanya dalam tiga menit setelah diluncurkan, Xiaomi menerima lebih dari 200.000 pesanan untuk YU7.
Angka ini begitu luar biasa sehingga sang pendiri dan CEO, Lei Jun, yang biasanya tenang, tampak sangat terkejut. "Kita mungkin sedang menyaksikan sebuah keajaiban di industri otomotif China," ungkapnya.
"Keajaiban" inilah yang menjadi bahan bakar utama yang membakar semangat para investor. Ini adalah bukti permintaan pasar yang riil dan masif.
Strategi Berdarah: Menikam Tesla dari Belakang
Di balik keajaiban itu, ada sebuah strategi yang dingin dan diperhitungkan: menikam Tesla dari belakang dengan senjata harga. Lei Jun secara terbuka menyatakan bahwa YU7 dijual mulai dari 253.500 yuan (sekitar Rp570 jutaan), membuatnya Rp22 juta lebih murah daripada rival utamanya, Tesla Model Y, di pasar China.