loading...
Komandan RSF Mohamed Hamdan Dagalo meminta maaf kepada warga El-Fasher setelah pasukannya melakukan pembantaian massal terhadap warga sipil selama merebut kota Sudan tersebut. Foto/Anadolu
EL-FASHER - Komandan Rapid Support Forces (RSF), Mohamed Hamdan Dagalo, telah meminta maaf kepada warga El-Fasher setelah pasukannya melakukan pembantaian massal terhadap warga sipil selama merebut kota Sudan tersebut. Jumlah korban pembantaian RSF dilaporkan telah mencapai lebih dari 2.000 orang.
Pembantaian massal ini mewarnai babak baru mengerikan dari perang saudara Sudan antara pasukan militer pemerintah melawan pasukan paramiliter RSF.
Dalam pesan video yang dirilis di saluran Telegram-nya—tiga hari setelah RSF merebut kendali El-Fasher, benteng terakhir militer Sudan di wilayah Darfur—Dagalo mengatakan, "Saya meminta maaf kepada rakyat El-Fasher atas bencana yang menimpa mereka."
Baca Juga: Perang Saudara Sudan Makin Brutal, RSF Eksekusi Banyak Orang di Lapangan
"Kami dipaksa terlibat dalam perang ini; perang ini dipaksakan kepada kami. Namun pembebasan El-Fasher adalah demi persatuan Sudan—baik secara damai maupun melalui perang," ujarnya.
Dagalo, yang juga dikenal sebagai Hemedti, menggambarkan pasukannya sebagai "rakyat yang cinta damai", dan mendesak pasukannya untuk tidak melukai warga sipil.














































