Kontroversi Ballon d'Or 2025: Ayah Lamine Yamal Tuding Ada yang Aneh

2 hours ago 3

loading...

Gelaran Ballon dOr 2025 menyisakan cerita panas setelah Lamine Yamal gagal menjadi peraih penghargaan termuda sepanjang sejarah / Foto: Sky Sports

JAKARTA - Gelaran Ballon d'Or 2025 menyisakan cerita panas setelah Lamine Yamal gagal menjadi peraih penghargaan termuda sepanjang sejarah. Bintang muda Barcelona itu harus merelakan trofi bergengsi tersebut jatuh ke tangan Ousmane Dembele dari Paris Saint-Germain (PSG), sebuah hasil yang memicu reaksi keras dari sang ayah, Mounir Nasraoui.

Dembele, yang menjadi arsitek penting di balik kemenangan perdana PSG di Liga Champions, dinobatkan sebagai peraih Ballon d'Or 2025. Dengan pencapaian ini, ia menjadi orang Prancis keenam yang meraih penghargaan individu paling diidamkan tersebut, menyusul jejak legenda seperti Michel Platini dan Zinedine Zidane.

Dalam pidato kemenangannya, Dembele tampak emosional. "Ini sungguh luar biasa, saya tak bisa berkata-kata. Mendapatkan trofi ini langsung dari Ronaldinho, seorang legenda sepak bola, sungguh luar biasa," ujarnya dengan bangga.

Baca Juga: Perjalanan Penuh Tantangan Pemain Naturalisasi di Eropa: Mees Hilgers Masih Terparkir

Meski tidak membawa pulang trofi utama, Yamal tak pulang dengan tangan kosong. Ia dianugerahi Kopa Trophy sebagai pemain U-21 terbaik di dunia, sebuah penghargaan yang diraihnya untuk kedua kalinya secara beruntun.

Namun, bagi sang ayah, pencapaian ini terasa tidak cukup. Dalam wawancara dengan El Chiringuito, Mounir Nasraoui terang-terangan mengungkapkan kekecewaannya.

"Harus kami katakan, sesuatu yang sangat aneh telah terjadi di sini," katanya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |