Fimela.com, Jakarta Besi galvanis dan stainless steel, mana yang lebih tahan terhadap karat dalam jangka waktu yang lebih lama? Pertanyaan ini sering kali muncul ketika kita memilih bahan untuk konstruksi, karena ketahanan terhadap korosi memiliki dampak besar terhadap umur dan tampilan bangunan. Kedua jenis material ini memiliki keunggulan masing-masing, tetapi memberikan tingkat perlindungan yang berbeda terhadap karat, sehingga penting untuk menyesuaikan pilihan dengan kebutuhan spesifik penggunaan.
Dengan memahami perbedaan dalam struktur dan cara kerja perlindungan terhadap karat yang ditawarkan oleh besi galvanis dan stainless steel, Anda dapat memastikan bahwa investasi yang dilakukan adalah yang paling tepat.
Mengenal Besi Galvanis
Besi galvanis adalah jenis baja atau besi yang telah dilapisi dengan seng untuk mencegah terjadinya korosi atau karat. Lapisan seng berfungsi sebagai penghalang pelindung yang sangat efektif, melindungi material di bawahnya dari kerusakan yang disebabkan oleh paparan oksigen dan air. Dengan proses ini, besi galvanis menjadi pilihan yang sangat kuat dan tahan lama untuk berbagai aplikasi.
Proses pelapisan seng yang dikenal dengan nama galvanisasi dapat dilakukan dengan beberapa metode. Salah satu metode yang paling umum adalah hot-dip galvanizing, di mana baja dicelupkan ke dalam cairan seng panas. Metode ini menghasilkan lapisan yang kuat dan tahan lama, serta berikatan secara metalurgi dengan baja. Proses ini menghasilkan lapisan seng yang kuat dan tahan lama yang berikatan secara metalurgi dengan baja, sehingga memastikan perlindungan yang optimal terhadap korosi.
Selain hot-dip, terdapat juga metode Electrogalvanized Steel yang menggunakan arus listrik untuk menempelkan lapisan seng tipis. Meskipun memberikan perlindungan yang baik, metode ini tidak sekuat galvanisasi panas. Di sisi lain, Cold Galvanized Steel menggunakan cat atau pelapisan dingin untuk melapisi seng, yang cocok untuk aplikasi yang tidak memerlukan ketahanan korosi yang tinggi. Setiap metode memiliki karakteristik dan tingkat perlindungan yang berbeda-beda, memberikan fleksibilitas dalam pemilihan sesuai kebutuhan.
Keunggulan dan Keterbatasan Besi Galvanis dalam Ketahanan Korosi
Besi galvanis berfungsi untuk melindungi baja dari korosi melalui dua mekanisme utama yang berbeda. Pertama, terdapat Perlindungan Barier (Penghalang Fisik), di mana lapisan seng berfungsi sebagai penghalang fisik yang menghalangi oksigen dan air untuk mencapai baja yang terletak di bawahnya. Dengan cara ini, lapisan tersebut secara efektif menjaga baja dari ancaman karat dan kerusakan. Kedua, ada Perlindungan Katodik (Sacrificial Protection), di mana seng berperan sebagai anoda korban. Ketika lapisan seng mengalami goresan atau kerusakan, seng akan lebih dulu mengalami korosi untuk melindungi baja yang terpapar. Mekanisme "penyembuhan diri" ini menjamin bahwa kerusakan kecil pada permukaan tidak akan mempengaruhi perlindungan secara keseluruhan, sehingga membuat baja galvanis sangat dapat diandalkan dalam kondisi yang ekstrem.
Ketahanan korosi pada besi galvanis sangat dipengaruhi oleh ketebalan lapisan seng serta kondisi lingkungan di sekitarnya. Umumnya, lapisan seng yang lebih tebal mampu memberikan perlindungan yang lebih lama, bahkan bisa bertahan hingga 50 tahun dalam atmosfer yang biasa. Namun, di lingkungan yang lebih agresif seperti daerah pantai yang memiliki tingkat salinitas tinggi atau yang terpapar bahan kimia, lapisan seng ini dapat mengalami pengikisan yang lebih cepat. Meskipun demikian, besi galvanis juga memiliki beberapa keterbatasan. Kerusakan yang serius pada lapisan seng akan membuat baja lebih rentan terhadap karat, dan Korosi Putih (White Rust) dapat muncul di area yang lembap atau memiliki ventilasi yang buruk. Selain itu, material ini tidak cocok digunakan pada suhu tinggi di atas 200°C karena akan menyebabkan degradasi seng, serta kurang efektif di lingkungan yang sangat asam atau asin.
Mengenal Stainless Steel
Baja tahan karat, yang dikenal juga sebagai stainless steel, adalah jenis paduan baja yang sangat dihargai karena kemampuannya menahan korosi dan noda. Istilah "stainless steel" secara harfiah berarti baja yang tidak berkarat, yang mencerminkan salah satu sifat paling menonjol dari material ini. Karena daya tahannya yang luar biasa, material ini sering dipilih dalam berbagai sektor industri. Komposisi utama dari stainless steel terdiri dari paduan besi yang mengandung setidaknya 10,5% kromium. Kromium adalah elemen penting yang memberikan kemampuan tahan karat pada baja ini. Selain itu, stainless steel juga dapat dipadukan dengan elemen lain seperti nikel, molibdenum, dan titanium untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahannya.
Ketahanan terhadap korosi pada stainless steel berasal dari adanya lapisan pasif kromium oksida yang sangat tipis dan tidak terlihat di permukaannya. Lapisan pasif ini terbentuk secara otomatis ketika kromium bereaksi dengan oksigen yang ada di udara atau di dalam air. Fungsi utama dari lapisan ini adalah untuk mencegah terjadinya korosi lebih lanjut dengan cara menghalangi difusi oksigen ke permukaan baja. Salah satu keunggulan paling mencolok dari lapisan pasif adalah kemampuannya untuk melakukan perbaikan diri (self-healing) apabila tergores atau mengalami kerusakan, asalkan masih terpapar oksigen. Meskipun lapisan pasif ini hanya setebal beberapa atom, efektivitasnya dalam menjaga integritas material sangat luar biasa dan tidak memerlukan pelapisan tambahan untuk melindungi baja.
Jenis dan Batasan Stainless Steel dalam Menghadapi Korosi
Stainless steel dapat dikategorikan berdasarkan struktur kristalnya, yang berpengaruh pada sifat dan ketahanan terhadap korosi. Tipe Austenitik, seperti grade 304 dan 316, merupakan yang paling sering digunakan karena memiliki ketahanan korosi yang sangat baik, fleksibilitas, kekuatan, serta sifat non-magnetik. "Grade 316 bahkan mengandung molibdenum untuk ketahanan lebih tinggi terhadap klorida." Di sisi lain, jenis Feritik memiliki ketahanan korosi yang baik, khususnya terhadap korosi tegangan, tetapi kelenturan dan kekuatannya cenderung lebih rendah dan bersifat magnetik.
Martensitik dikenal karena kekuatannya yang tinggi dan keras, serta dapat diperkuat melalui perlakuan panas. Namun, ketahanan korosinya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan austenitik dan feritik. Sementara itu, tipe Dupleks mengombinasikan karakteristik dari austenitik dan feritik, memberikan kekuatan yang tinggi serta ketahanan korosi yang sangat baik, terutama terhadap korosi pitting dan korosi celah. Meskipun stainless steel terkenal sangat tahan terhadap korosi, ia tetap dapat terpengaruh oleh lingkungan yang ekstrem, terutama yang memiliki konsentrasi ion klorida yang tinggi atau pada suhu yang sangat tinggi.
Kandungan kromium minimal 10,5% sangat penting untuk membentuk lapisan pasif, dan penambahan molibdenum dapat secara signifikan meningkatkan ketahanan terhadap klorida, seperti yang terdapat pada grade 316. Namun, stainless steel juga memiliki keterbatasan, termasuk Korosi Pitting, di mana lapisan pasif mengalami kerusakan lokal yang menyebabkan terbentuknya lubang kecil, sering kali terjadi di lingkungan yang mengandung klorida. Selain itu, Korosi Celah (Crevice Corrosion) muncul di area dengan oksigen yang rendah, dan Korosi Tegangan (Stress Corrosion Cracking - SCC) dapat menyebabkan retakan akibat kombinasi antara tegangan tarik dan lingkungan korosif. Di samping itu, biaya awal untuk stainless steel biasanya lebih tinggi dibandingkan baja galvanis.
Membandingkan 5 Perbedaan Besi Galvanis vs Stainless Steel
1. Komposisi Material
Perbedaan paling mendasar antara besi galvanis dan stainless steel terletak pada komposisi bahannya. Besi galvanis terbuat dari baja karbon biasa yang dilapisi seng (zinc) melalui proses galvanisasi untuk mencegah karat. Sementara itu, stainless steel adalah paduan logam yang mengandung kromium minimal 10,5%, serta nikel dan molibdenum, yang menciptakan lapisan pasif alami untuk melindungi dari korosi tanpa perlu pelapisan tambahan.
2. Ketahanan Terhadap Karat dan Korosi
Stainless steel memiliki ketahanan korosi yang jauh lebih tinggi dibanding besi galvanis karena kandungan kromiumnya membentuk lapisan oksida pelindung yang bisa memperbaiki diri saat tergores. Sebaliknya, lapisan seng pada besi galvanis hanya melindungi permukaan baja secara sementara—jika lapisan itu rusak atau terkelupas, bagian baja di bawahnya akan mulai berkarat. Karena itu, stainless steel lebih cocok untuk lingkungan lembap, pantai, atau industri kimia.
3. Daya Tahan dan Kekuatan Mekanis
Dalam hal kekuatan mekanis, stainless steel unggul dengan kekuatan tarik dan ketahanan panas yang lebih tinggi. Material ini tetap kuat meskipun berada pada suhu ekstrem dan tidak mudah berubah bentuk. Besi galvanis memang kuat, tetapi ketahanannya tergantung pada baja dasar dan lapisan pelindungnya, sehingga lebih rentan terhadap keausan dan deformasi pada jangka panjang.
4. Tampilan dan Estetika
Stainless steel memiliki tampilan mengkilap, bersih, dan modern, membuatnya sering digunakan pada desain interior, furnitur, maupun peralatan dapur. Sementara itu, besi galvanis tampil dengan warna abu-abu matte dan tekstur khas dari lapisan seng, yang lebih cocok untuk kebutuhan struktural seperti pagar, rangka, dan atap. Dari segi estetika, stainless steel lebih unggul karena tampilannya tetap terjaga tanpa perlu pengecatan atau pelapisan tambahan.
5. Harga dan Perawatan
Dari sisi biaya, besi galvanis jauh lebih ekonomis dibanding stainless steel, sehingga sering dipilih untuk proyek konstruksi skala besar yang membutuhkan efisiensi biaya. Namun, besi galvanis membutuhkan perawatan berkala agar lapisan sengnya tidak rusak. Sebaliknya, stainless steel memiliki harga awal lebih tinggi, tetapi hampir bebas perawatan dan tahan lama hingga puluhan tahun, membuatnya lebih hemat dalam jangka panjang.
Besi Galvanis vs Stainless Steel untuk Pagar Rumah, Mana yang Lebih Bagus?
Secara umum, stainless steel memiliki ketahanan terhadap karat yang lebih baik dan lebih tahan lama dibandingkan dengan besi galvanis, terutama dalam kondisi lingkungan yang ekstrem. Keunggulan ini disebabkan oleh mekanisme perlindungan yang dimiliki stainless steel, yang bergantung pada lapisan pasif kromium oksida. Lapisan ini terbentuk secara alami, terintegrasi di seluruh material, dan mampu memperbaiki diri sendiri.
Di sisi lain, perlindungan terhadap korosi pada besi galvanis tergantung pada lapisan seng yang ada di permukaannya. Meskipun lapisan seng memberikan perlindungan katodik, lapisan ini rentan terhadap pengikisan seiring berjalannya waktu atau kerusakan fisik. Ketika lapisan seng tersebut habis, baja yang berada di bawahnya akan terpapar dan menjadi sangat rentan terhadap karat, yang pada akhirnya membatasi umur pakainya.
Stainless steel sangat direkomendasikan untuk digunakan dalam lingkungan yang sangat korosif, seperti di dekat air laut, di area dengan paparan klorida yang tinggi, atau dalam situasi yang melibatkan bahan kimia agresif. Selain itu, stainless steel juga cocok untuk aplikasi yang memerlukan tingkat kebersihan dan estetika yang tinggi. Sebaliknya, besi galvanis lebih sesuai untuk digunakan dalam aplikasi di lingkungan atmosfer umum atau pedesaan, di mana biaya menjadi faktor utama dan kondisi lingkungan tidak terlalu keras.
Pemilihan antara besi galvanis dan stainless steel seharusnya mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk lingkungan aplikasi, anggaran, umur pakai yang diinginkan, estetika, dan kebutuhan akan kekuatan material. Meskipun besi galvanis dapat menjadi solusi yang ekonomis dan cukup tahan lama untuk banyak aplikasi, stainless steel umumnya memberikan ketahanan terhadap karat yang lebih baik dan lebih lama dalam berbagai kondisi, berkat lapisan pasifnya yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
Lifestyle8 Model Pagar Bata atau Beton Setengah Badan Kombinasi Polikarbonat, Hunian Kontemporer Kian Memikat
Jelajahi 8 desain pagar setengah badan dari bata atau beton yang dipadukan dengan polikarbonat, menawarkan kekuatan, keindahan, serta meningkatkan privasi dan keamanan hunian modern.
Food6 Resep Sayur Lodeh Jawa dengan Kuah Santan Gurih, Siap Jadi Santapan Favorit Sekeluarga
Cari 6 variasi resep sayur lodeh Jawa yang menggunakan kuah santan gurih dan pedas. Dari yang klasik hingga yang khas pedas Jawa Timur, hidangan ini pasti menggoda selera Anda.
Lifestyle7 Inspirasi Desain Halaman Depan Rumah dengan Tanaman TOGA, Jadi Apotek Hidup untuk Keluarga
Mau halaman depan rumah yang menarik dan berguna? Temukan 7 desain halaman dengan tanaman TOGA yang mempercantik sekaligus berfungsi sebagai apotek hidup untuk keluarga.
Food12 Rekomendasi Tempat Makan Enak di Dekat GOR UNY, Lokasi Strategis Siap Kenyangkan Perut
Lihat 12 pilihan tempat makan lezat terbaru di sekitar GOR UNY untuk 2025, dari kuliner ikonik hingga kafe modern, sesuai dengan berbagai selera dan anggaran.
Lifestyle7 Model Pagar Besi Hollow Rapat 2025, Inspirasi untuk Lindungi Hunian yang Estetik dan Megah
Desain pagar besi hollow rapat yang elegan dan modern ini sangat sesuai untuk rumah minimalis yang trendi di tahun 2025.

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5397844/original/072058000_1761818311-w.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5393399/original/081793800_1761553441-Gemini_Generated_Image_oci01doci01doci0.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5393405/original/054775500_1761553442-Gemini_Generated_Image_pep0yypep0yypep0.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5389824/original/041979600_1761211372-pagar_rumah_anti_ular__4_.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5394248/original/047137500_1761629946-Pagar_Stainless_Steel_Polished__Kilau_Modern___Elegan.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5397841/original/050839700_1761818263-www.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5397842/original/062176200_1761818263-w.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5397877/original/061607000_1761818829-yg.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5397815/original/018135000_1761817503-sayur_lodeh.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5397711/original/061727300_1761814922-qk.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3268133/original/087937000_1602740218-pexels-shameel-mukkath-5191851.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5397660/original/020224700_1761813079-yy5.jpg)














































