ringkasan
- Old money adalah kekayaan yang diwariskan lintas generasi, menekankan privasi, investasi bijak, dan gaya hidup bersahaja dengan penampilan klasik.
- New money adalah kekayaan yang diperoleh sendiri dalam satu generasi, cenderung flamboyan, berani dalam investasi, dan aktif di media untuk memamerkan status.
- Perbedaan utama antara keduanya terletak pada sumber kekayaan, kebiasaan belanja, nilai-nilai yang dianut, serta interaksi sosial dan media.
Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah Anda mendengar istilah "old money" dan "new money" dalam perbincangan tentang gaya hidup mewah? Dua frasa ini sering muncul untuk menggambarkan kelompok masyarakat kaya, namun memiliki perbedaan mendasar yang menarik untuk dicermati.
Memahami kedua konsep ini bukan hanya sekadar mengetahui sumber kekayaan mereka, tetapi juga bagaimana hal tersebut memengaruhi gaya hidup, kebiasaan belanja, hingga etiket sosial. Perbedaan ini membentuk identitas unik yang memisahkan mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan antara "old money" dan "new money", khususnya dalam konteks gaya old money yang sering diidentikkan dengan keanggunan. Mari kita selami lebih dalam karakteristik masing-masing.
Sumber Kekayaan dan Filosofi Hidup
Perbedaan paling fundamental antara "old money" dan "new money" terletak pada asal-usul kekayaan mereka. "Old money" merujuk pada kekayaan yang telah diwariskan turun-temurun, seringkali selama beberapa generasi. Kekayaan ini bisa berupa uang tunai, investasi, maupun properti yang terus dipertahankan dan dikembangkan.
Keluarga "old money" memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi serta melestarikan kekayaan yang diwariskan. Mereka sering merasa sebagai penjaga warisan finansial keluarga, memastikan stabilitas ekonomi bagi keturunan. Istilah ini bahkan kerap merujuk pada aristokrasi de facto di masyarakat yang tidak memiliki kelas bangsawan resmi, seperti di Amerika Serikat.
Sebaliknya, "new money" adalah kekayaan yang diperoleh sendiri oleh individu dalam masa hidup mereka. Ini mencakup para jutawan atau miliarder yang membangun kerajaan bisnis, menjadi figur publik sukses, atau bahkan influencer media sosial. Mereka adalah "self-made" yang menciptakan kekayaan dari nol.
Istilah "nouveau riche" sering digunakan untuk menggambarkan "new money" yang baru saja menjadi kaya. Mereka cenderung menghabiskan uang secara mewah dan mencolok. Filosofi hidup "new money" seringkali berpusat pada pencapaian pribadi dan membangun nama baru, berbeda dengan "old money" yang fokus pada pelestarian warisan.
Kebiasaan Belanja, Investasi, dan Penampilan
Gaya old money sangat tercermin dari kebiasaan belanja dan investasi mereka. Anggota "old money" cenderung berinvestasi daripada berbelanja untuk kesenangan semata. Mereka lebih hemat dan berorientasi pada pelestarian kekayaan untuk generasi mendatang, seringkali memilih investasi tradisional yang stabil.
Dalam hal penampilan, gaya old money mengedepankan kesederhanaan, tradisional, dan kualitas tinggi. Mereka memilih pakaian yang tidak terlalu mencolok, namun terbuat dari bahan terbaik dan memiliki potongan klasik. Pakaian mereka mungkin terlihat "preppy" dan tidak mengikuti tren mode terbaru, menunjukkan keanggunan yang bersahaja.
Berbeda dengan itu, "new money" seringkali menghabiskan uang secara lebih mewah dan publik. Mereka mungkin merasa berhak dan bersemangat dengan dana yang baru diperoleh, ingin memamerkan status melalui jam tangan desainer atau rumah mewah. Investasi mereka pun seringkali lebih spekulatif dan berisiko tinggi.
Dalam berpakaian, "new money" cenderung menyukai logo desainer, barang-barang pernyataan, dan mode kelas atas terbaru. Ini adalah cara mereka merayakan kesuksesan dan menunjukkan status yang baru dicapai. Visibilitas dan status sangat penting bagi mereka, dan kekayaan sering digunakan untuk membuat pernyataan berani.
Lingkaran Sosial, Etiket, dan Filantropi
Lingkaran sosial "old money" seringkali terdiri dari keluarga, teman sekolah, dan hubungan multi-generasi yang sudah mapan. Mereka cenderung bergaul dengan orang-orang dari kalangan pendapatan yang sama, menjaga privasi, dan menghindari publisitas. Etiket yang baik dan perilaku sopan ditanamkan sejak kecil, menjadikan mereka bijaksana dalam setiap tindakan.
Dalam filantropi, "old money" sering menyumbang secara diam-diam ke yayasan dan tujuan yang sudah mapan dengan ikatan keluarga. Kegiatan amal mereka bukan untuk mencari perhatian, melainkan melanjutkan tradisi keluarga untuk memberi kembali dan menjaga warisan. Mereka tidak membicarakan uang mereka atau uang orang lain.
Di sisi lain, "new money" akan bersosialisasi dengan rekan kerja atau orang-orang baru yang juga baru saja sukses. Mereka umumnya lebih membumi dan bersedia membantu secara finansial kepada mereka yang kurang beruntung. Mereka sering dianggap sebagai pekerja keras dan inovatif, serta lebih terbuka dalam berinteraksi sosial.
Terkait filantropi, "new money" lebih terbuka dengan pemberian mereka, sering mendukung tujuan dengan sumbangan besar dan mendirikan yayasan pribadi. Mereka juga secara aktif terlibat dengan media dan platform sosial untuk membangun citra. Publisitas digunakan untuk mempromosikan pencapaian dan memperluas pengaruh mereka.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2790127/original/085848700_1556350226-photo-1542596767-e9c33dc85019.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3145229/original/029553300_1591373033-autri-taheri-N-1kZdHVjhA-unsplash.jpg)














































