loading...
Gangguan pendengaran umum terjadi pada korban ledakan yang mengalami kerusakan pada gendang telinga. Foto/audibel.com.
JAKARTA - Sejumlah korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Pusat, dilaporkan mengalami gangguan pendengaran akibat peristiwa tersebut. Trauma pada pendengaran ini disebabkan oleh suara ledakan yang sangat keras, sehingga korban memerlukan perawatan intensif agar kondisi telinga dapat berangsur pulih.
Gangguan pendengaran seperti ini umum terjadi pada korban ledakan yang mengalami kerusakan pada gendang telinga. Kondisi tersebut dikenal sebagai trauma akustik, yaitu gangguan pendengaran yang menimbulkan rasa sakit pada telinga serta menurunnya kemampuan mendengar akibat paparan suara keras.
Baca juga: 7 Peledak Dibawa Pelaku Peledakan SMAN 72 Jakarta, 4 Meledak dan 3 Disita Polisi
Apa Itu Trauma Akustik?
Trauma akustik adalah cedera pada telinga bagian dalam yang disebabkan oleh paparan suara atau kebisingan yang sangat keras, baik dari satu kejadian seperti ledakan maupun dari paparan jangka panjang. Mengutip Audibel Hearing, cedera ini bisa terjadi dalam waktu kurang dari satu detik, namun efeknya dapat bertahan seumur hidup.
Berbeda dengan gangguan pendengaran akibat kebisingan yang berkembang secara bertahap, trauma akustik bersifat akut dan terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini sering kali disertai rasa sakit hebat, bahkan dalam kasus tertentu, tekanan suara yang ekstrem dapat merobek gendang telinga.
Baca juga: Buntut Ledakan di SMAN 72, Aturan Pencegahan Kekerasan di Sekolah akan Diperkuat












































