loading...
Unified Payments Interface (UPI) tengah menjadi sorotan dunia sebagai sistem pembayaran digital revolusioner yang lahir dari India. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Unified Payments Interface (UPI) tengah menjadi sorotan dunia sebagai sistem pembayaran digital revolusioner yang lahir dari India. Teknologi ini disebut-sebut bukan hanya mengubah pola transaksi keuangan masyarakat, tetapi juga berpotensi mengguncang dominasi dolar Amerika Serikat (AS) dalam sistem pembayaran global.
Melansir dari Investopedia, UPI dikembangkan oleh National Payments Corporation of India (NPCI) dan resmi diluncurkan pada April 2016. Sistem ini memungkinkan pengguna mentransfer uang antar rekening bank secara instan melalui ponsel pintar, hanya dengan satu identitas unik atau UPI ID. Tanpa perlu memasukkan detail rekening atau kartu, pengguna cukup memanfaatkan autentikasi PIN dan verifikasi dua langkah untuk menjamin keamanan transaksi.
Regulasi UPI berada di bawah kendali Reserve Bank of India (RBI), bank sentral India. Dengan dukungan penuh otoritas moneter, UPI berkembang pesat dan kini menjadi sistem pembayaran instan terbesar di dunia. Pada 2025, tercatat miliaran transaksi diproses setiap bulan dengan nilai mencapai ratusan miliar dolar AS.
Baca Juga: Kurangi Pengaruh Dolar AS, India Ajak Negara BRICS Adopsi Sistem Pembayaran UPI
Keunggulan utama UPI adalah kemudahan dan fleksibilitas. Sistem ini tidak hanya mendukung transfer antarindividu, tetapi juga transaksi dengan pedagang (person-to-merchant), pembayaran melalui kode QR, serta pembayaran berulang untuk kebutuhan rutin seperti tagihan listrik, biaya sekolah, hingga layanan berlangganan.













































