Mengkhawatirkan, Indonesia Darurat Kesehatan Mental dan Kesadaran Digital

1 month ago 19

loading...

Indonesia darurat kesehatan mental dan kesadaran digital. Foto/istimewa

JAKARTA - Founder Restorasi Jiwa Indonesia (RJI) Syam Basrijal mengatakan, ada data yang cukup mengkhawatirkan yakni remaja Indonesia saat ini mengalami gangguan mental yang cukup besar, serta kesadaran digital yang rendah.

"Indonesia sedang menghadapi dua gelombang yang saling menguatkan, yakni krisis kesehatan mental dan rendahnya kesadaran digital," kata Syam Basrijal, Jumat (31/10/2025).

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk usia kurang dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta mengalami depresi. Angka yang menggambarkan beban sunyi yang tak lagi bisa diabaikan oleh kebijakan publik maupun komunitas akar rumput.

Pada kelompok remaja, kata dia, angka gangguan mental mencapai angka 15,5 juta orang, atau dalam kondisi tren meningkat dalam setahun terakhir ini.

Baca juga: Tren Baru Pelukan Pelepas Stres Diburu Para Perempuan Muda di China

"Survei nasional I-NAMHS—riset pertama yang memotret kesehatan mental remaja Indonesia menemukan satu dari tiga remaja sekitar 15,5 juta orang mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir, dan satu dari dua puluh sekitar 5,5% atau 2,45 juta memenuhi kriteria gangguan mental. Temuan serupa diringkas oleh UGM dan profil kesehatan remaja UNICEF 2024," jelasnya.

Di saat yang sama, konektivitas digital bagi anak-anak remaja tersebut pun mengalami lonjakan angka yang cukup cepat. Syam mengutip data APJII yang melaporkan 221,6 juta pengguna internet pada 2024 dengan penetrasi 79,5%.

Read Entire Article
Prestasi | | | |