Menko AHY Ungkap Urgensi Pembangunan Giant Sea Wall, Perpaduan Beton dan Mangrove

3 hours ago 4

loading...

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) tidak seluruhnya struktur beton. Foto/Dok

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) tidak seluruhnya struktur beton, tapi juga menggunakan tanaman mangrove.AHY -sapaan Agus Harimurti Yudhoyono- menjelaskan penggunaan mangrove itu merupakan salah satu pendekatan pembangunan yang digunakan Pemerintah untuk sambil menjaga kelestarian alam.

"Disinilah urgensi hadirnya semacam proteksi terhadap pantura , mengedepankan pendekatan yang integratif, tidak hanya sebuah beton, tapi juga dikombinasikan dengan pendekatan atau solusi yang lebih alamiah, termasuk menggunakan mangrove dan lain sebagainya," ujarnya saat ditemui usai acara The 24th Leaders Dialogue di Universitas Indonesia, Rabu (24/9/2025).

Baca Juga: Sidang Umum PBB, Prabowo Ungkap Rencana Pembangunan Tanggul Laut Raksasa 480 Km

Ia menjelaskan, saat ini kondisi pesisir utara Jawa mengalami ancaman serius terhadap banjir rob. Disamping ada masalah perubahan iklim yang membuat peningkatan muka air laut, penurunan muka tanah juga menjadi penyebab banjir rob yang makin dekat dengan kehidupan masyarakat.

"Masyarakat kita ada puluhan juta yang berada di pesisir pantura Jawa yang setiap saat mengalami ancaman terhadap bencana, apakah terhadap permukaan tanah yang terus menurun, maupun banjir rob akibat permukaan air laut yang tinggi," tambahnya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |