loading...
Nusa Tenggara Timur (NTT) menyimpan potensi besar sebagai penghasil garam nasional. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Nusa Tenggara Timur (NTT) menyimpan potensi besar sebagai penghasil garam nasional. Kualitas bahan baku yang tinggi, didukung iklim panas dan kadar salinitas optimal, menjadikan garam NTT disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute (IMI), Dr. Y. Paonganan yang akrab disapa Ongen, menyarankan pemerintah menetapkan kawasan Salt Triangle yang meliputi Bipolo (Kupang), Sabu, dan Rote Ndao sebagai kawasan ekonomi khusus untuk industri garam. “Tiga kawasan ini memiliki kriteria yang sangat potensial untuk pencapaian swasembada garam nasional pada tahun 2027,” kata Ongen dalam keterangan persnya, Jumat (26/9).
Baca Juga: Prabowo Pamer di PBB: Indonesia Swasembada Beras, Bakal Jadi Lumbung Pangan Dunia
Menurutnya, bila memenuhi syarat, kawasan salt triangle ini bahkan bisa ditingkatkan statusnya menjadi Free Trade Zone (zona perdagangan bebas) berbasis industri garam dan sektor maritim lainnya. "Selain garam, industri maritim lain seperti perikanan, pariwisata bahari, hingga industri perkapalan juga bisa dikembangkan di kawasan tersebut," tambah Ongen.
Ongen menambahkan, NTT memiliki iklim yang sangat ideal untuk mengembangkan potensi gram, menurutnya, karakteristik cuaca panas dengan intensitas sinar matahari tinggi, mirip dengan kawasan produsen garam premium di Australia. "Itu artinya tiga Kawasan itu memiliki potensi, sehingga pemerintah bisa segera menetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus," tegas Ongen.

















































