Penjualan Mobil Murah LCGC Anjlok, Daya Beli Kelas Menengah Terancam?

1 month ago 23

loading...

Pasar LCGC terus menurun pertanda masyarakat banyak yang menunda membeli mobil. Foto: HPM

JAKARTA - Sinyal peringatan keras datang dari lantai penjualan otomotif nasional. Mobil-mobil yang selama ini menjadi andalan keluarga Indonesia, segmen Low Cost Green Car (LCGC), kini tak lagi seramai dulu.

Data penjualan Agustus 2025 menunjukkan penurunan tajam yang mengkhawatirkan, memicu pertanyaan besar: apakah daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah benar-benar sedang tergerus?

Pada Agustus 2025, angka distribusi mobil LCGC dari pabrik ke diler (wholesales) hanya mampu menyentuh 8.270 unit.
Angka ini mungkin terdengar besar, namun kenyataannya adalah kemerosotan. Dibandingkan bulan sebelumnya, Juli 2025, terjadi penurunan sebesar 7 persen dari 8.923 unit.

Namun, alarm yang sesungguhnya berbunyi nyaring ketika data ini disandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penjualan Agustus 2025 ambles hingga 47 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2024 yang saat itu masih gagah di angka 15.693 unit. Ini bukan lagi sekadar fluktuasi pasar, melainkan kejatuhan yang signifikan.

Secara akumulatif, potret sepanjang tahun ini pun tak kalah suram. Dari Januari hingga Agustus 2025, total penjualan LCGC hanya mencapai 81.256 unit. Angka ini merosot tajam 32,4 persen dari periode yang sama di tahun 2024 yang mencatatkan penjualan 120.145 unit.

Mengapa Mobil Rakyat Tak Lagi Diminati?

Program LCGC, yang digagas pemerintah sebagai jembatan bagi masyarakat untuk beralih dari sepeda motor ke mobil, kini seolah kehilangan magisnya. Penurunan drastis ini menjadi cerminan kondisi ekonomi yang lebih luas.

Read Entire Article
Prestasi | | | |