loading...
Presiden Kolombia Gustavo Petro menyerukan tentara internasional untuk membebaskan Palestina. Foto/X/@Nacionhuilense
WASHINGTON - Presiden Kolombia Gustavo Petro menyerukan intervensi bersenjata di Palestina , menekankan perlunya membangun tentara internasional untuk "membebaskan Palestina". Dia mendorong dunia untuk melawan "tirani dan totalitarianisme" yang disebarkan oleh Amerika Serikat dan NATO.
Petro menyampaikan seruan tersebut dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Selasa, mendesak negara-negara yang menentang genosida untuk bergabung sebagai front persatuan dan membentuk koalisi internasional yang kuat guna melindungi kehidupan rakyat Palestina.
“Kita membutuhkan pasukan yang kuat dari negara-negara yang tidak menerima genosida. Itulah sebabnya saya mengajak bangsa-bangsa di dunia dan rakyatnya, lebih dari segalanya, sebagai bagian integral dari umat manusia, untuk menyatukan senjata dan pasukan. Kita harus membebaskan Palestina,” ujarnya dilansir Press TV.
Petro lebih lanjut menegaskan bahwa sudah saatnya untuk bertindak, bukan sekadar kata-kata, menekankan bahwa “mereka tidak hanya akan mengebom Gaza, bukan hanya Karibia seperti yang telah mereka lakukan, tetapi seluruh umat manusia yang menuntut kebebasan.”
Ia juga menyatakan keprihatinan bahwa tindakan Washington dan NATO merusak demokrasi dan berkontribusi pada kebangkitan tirani dan totalitarianisme dalam skala global, menekankan perlunya mengibarkan bendera kebebasan atau kematian.
Seruan Petro untuk intervensi bersenjata di Palestina sejalan dengan usulan serupa dari Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, yang menyatakan kesediaannya untuk menyediakan 20.000 tentara bagi pasukan bersenjata yang dapat dikerahkan di Gaza.