loading...
Ekonom senior Prof Didin S. Damanhuri. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Ekonom senior juga Ketua Dewan Pakar Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Asprindo), Prof Didin S. Damanhuri, menyebut Menteri Keuangan (Menkeu) baru, Purbaya Yudhi Sadewa disarankan menerapkan konsep ekonomi ala Habibie atau yang dikenal dengan istilah "Habibienomics". Istilah tersebut menandai harapan agar Purbaya mampu mengintegrasikan pendekatan teknokratis dan pragmatis dalam mengelola ekonomi Indonesia.
Menurut Prof Didin, pergantian Menkeu dari Sri Mulyani ke Purbaya menimbulkan berbagai interpretasi di publik, terutama menyusul komentar Purbaya terkait tuntutan sejumlah pihak yang dianggap kurang sensitif dan memicu kritik.
"Sebagai menteri yang baru pertama kali menjabat, Purbaya belum sepenuhnya memahami bahwa posisi ini bukan hanya jabatan teknokrat, tetapi juga politis. Oleh karena itu, dia seharusnya dapat menyerap aspirasi publik dan memberi jawaban yang mampu mengakomodasi berbagai pihak," ujar Prof Didin dalam pernyataannya, Jumat (12/9).
Baca Juga: Daftar 6 Bank yang Bakal Ditransfer Rp200 Triliun dari Menkeu Purbaya, Berapa Porsi Masing-masing?
Berdasarkan latar belakangnya sebagai insinyur yang masuk ke ranah ekonomi, Prof Didin menilai Purbaya melihat persoalan ekonomi secara ekonometris, cenderung hanya dari sisi angka dan pertumbuhan saja. Pernyataan Purbaya yang menyebutkan bahwa jika ekonomi sudah tumbuh 6-7 persen maka masyarakat tidak perlu berdemo, dinilai kurang tepat.