loading...
Menanggapi rencana Menkeu Purbaya yang akan mengguyur perbankan dengan dana Rp200 triliun, ekonom meyakini bisa mendorong perekonomian dan membuka lapangan kerja. Foto/Arif Julianto, SINDO Photo.
JAKARTA - Menteri Keuangan atau Menkeu, Purbaya Yudhi Sadewa berencana mengalirkan likuiditas ke sistem perbankan dengan menarik uang pemerintah, seperti Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan Sisa Lebih Pembayaran Anggaran (SiLPA), dari rekening di Bank Indonesia (BI).Dari total sekitar Rp425 triliun, dana Rp200 triliun akan diguyur ke perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Rencana ini juga telah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi tugas saya di sini adalah menghidupkan kedua mesin tadi, mesin moneter dan mesin fiskal. Nanti saya mohon restu dari parlemen untuk saya menjalankan tugas itu. Langkah pertama sudah kami jalankan. Saya sudah lapor ke presiden, Pak, saya akan taruh uang ke sistem perekonomian. Berapa?," kata Purbaya saat raker Komisi XI.
"Saya sekarang punya Rp425 triliun di BI cash. Besok saya taruh (ke sistem) Rp200 triliun," imbuhnya.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Sebut Demo Agustus Kelabu Akibat Salah Kebijakan Ekonomi
Menanggapi rencana Menkeu baru tersebut, Ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi menilai langkah ini sebagai kebijakan yang melonggarkan likuiditas. Menurutnya, pemindahan dana pemerintah dari BI ke bank komersial akan diikuti dengan kesepakatan burden sharing yang bertujuan menurunkan biaya pendanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan membuat suku bunga kredit lebih murah.