loading...
Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tekanan pasar yang terus berlanjut. Hal ini disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo menyusul pelemahan rupiah yang telah berlangsung selama enam hari berturut-turut.
"Bank Indonesia menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika secara terus menerus, melalui intervensi NDF," ujar Perry Warjiyo dalam keterangannya, Jumat (26/9/2025).
Baca Juga: Purbaya Tolak Tax Amnesty, Rupiah Bisa Terkapar Sampai Rp17.000
Perry optimistis langkah intervensi yang agresif dan menyeluruh ini akan mampu menstabilkan nilai tukar rupiah, mengembalikannya ke nilai fundamental. BI juga mengajak seluruh pelaku pasar untuk menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif demi tercapainya stabilitas rupiah.
Komitmen BI ini muncul setelah nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah pada perdagangan Kamis (25/9/2025). Berdasarkan data Refinitiv, mata uang Garuda terdepresiasi sebesar 0,39 persen dan ditutup pada level Rp16.735 per dolar AS.

















































