loading...
Pemandangan dari drone memperlihatkan kapal tanker minyak mentah Nissos Christiana, kapal pertama yang mengangkut minyak dari Suriah, berlabuh di pelabuhan Tartus, Suriah, 1 September 2025. FOTO/Reuters
DAMASKUS - Parlemen dan otoritas energi Suriah mengonfirmasi pengiriman kargo minyak mentah resmi pertama pasca-perang. Langkah ini menandai kembalinya Suriah ke pasar energi global setelah 14 tahun absen.
Sebanyak 600.000 barel minyak mentah diberangkatkan dari Pelabuhan bersejarah Tartus menggunakan kapal tanker Nissos Christiana. Pengiriman ini merupakan bagian dari kesepakatan dengan B Serve Energy, yang terafiliasi dengan perusahaan dagang global BB Energy, seperti yang dikonfirmasi oleh otoritas Suriah kepada Reuters pada Senin (1/9).
Asisten Direktur Minyak dan Gas Kementerian Energi Suriah, Riyad al-Joubasi, membenarkan bahwa kargo tersebut berasal dari sumur minyak di wilayah Suriah. Ia tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai nilai transaksi. Ekspor yang telah lama dinantikan ini terjadi menyusul pergeseran signifikan dalam posisi diplomatik dan ekonomi Suriah, termasuk lengsernya Presiden Bashar Al-Assad pada Desember 2024.
Baca Juga: Suriah Cetak Uang Kertas Baru di Rusia, Dua Nol Bakal Dihapus
Pergeseran penting terjadi pada akhir Juni lalu ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencabut sanksi untuk membuka jalur investasi AS di sektor energi negara tersebut. Pada Mei, Pemerintah Suriah dan operator pelabuhan global asal Dubai, DP World, juga telah menandatangani perjanjian senilai USD800 juta untuk mengembangkan Pelabuhan Tartus. Selain itu, pada awal Agustus, Irak dan Suriah telah membahas rencana menghidupkan kembali pipa minyak Kirkuk-Baniyas yang sebelumnya digunakan untuk mengangkut minyak mentah Irak ke Eropa melalui Suriah.