loading...
Honda akan memperkuat dominasi Hybrid Electric Vehicle (HEV) sebagai pilar transisi utama di pasar dengan infrastruktur pengisian daya terbatas, termasuk Indonesia dan Thailand. Foto: Sindonews/Danang Arradian
TOKYO - Di tengah gempuran kendaraan new energy vehicle (NEV) dari China, banyak yang bertanya-tanya soal ini: bagaimana strategi pabrikan Jepang kedepannya dan mampukah mereka bersaing?
Hal tersebut dijawab langsung oleh CEO Honda Motor Co., Ltd., Toshihiro Mibe di gelaran Japan Mobility Show (JMS) 2025.
Mibe membeberkan strategi elektrifikasi regional Honda yang ternyata sangat pragmatis di pasar Asia Tenggara.
Menghadapi realitas melambatnya adopsi EV global, Honda memilih pendekatan "multi-pilar" yang fleksibel, menyeimbangkan antara dominasi HEV (Hybrid) saat ini, percepatan R&D EV (Listrik), dan eksplorasi bahan bakar alternatif seperti etanol.
Pendekatan ini dirancang untuk mengurangi emisi CO₂ secara efektif sambil menyesuaikan dengan kondisi energi dan kesiapan infrastruktur di setiap negara.
Manajemen Honda mengklarifikasi bahwa penyesuaian target kendaraan listrik yang diumumkan pada Mei 2024 sering disalahartikan sebagai pelambatan.






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424336/original/002212400_1764139673-WhatsApp_Image_2025-11-26_at_13.45.51__1_.jpeg)








































