Tanpa Sadar Dipakai Setiap Hari, Ternyata Aplikasi Waze hingga Instagram Lite Lahir di Israel

2 weeks ago 17

loading...

Aplikasi Waze yang banyak digunakan warga Indonesia ternyata buatan Israel. Foto: Sindonews

ISRAEL - Setiap pagi, jutaan pengendara di Indonesia menyalakan aplikasi Waze untuk mencari jalan tikus demi menghindari kemacetan. Namun, di balik ikon hantu ceria yang menjadi pemandu setia itu, tersimpan kisah asal-usul yang mungkin akan mengejutkan banyak penggunanya: Waze, bersama sejumlah aplikasi populer lainnya, lahir dari industri teknologi Israel.

Ini adalah fenomena di mana jejak digital dari negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Indonesia, ternyata telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari warganya.

Waze: Sang Bintang dari Tel Aviv yang Dibeli Google Rp19 Triliun

Sebelum menjadi raksasa navigasi global, aplikasi ini dimulai dari proyek bernama FreeMap Israel. Ia didirikan oleh tiga pengusaha Israel: Ehud Shabtai, Amir Shinar, dan Uri Levine, yang merupakan veteran dari Unit 8200, unit intelijen siber elite di militer Israel.

Dengan konsep navigasi berbasis komunitas (community-driven), di mana pengguna saling berbagi informasi lalu lintas secara real-time, Waze dengan cepat menarik perhatian dunia.

Puncaknya terjadi pada Juni 2013, ketika raksasa teknologi Google mengakuisisinya dengan nilai yang fantastis sebesar USD1,3 miliar (sekitar Rp19 triliun dengan kurs saat ini).

Kini, Waze diperkirakan memiliki 130 juta pengguna aktif di seluruh dunia yang mengandalkannya setiap hari.

Bukan Cuma Waze: Jejak Digital di Mana-mana

Waze hanyalah puncak dari gunung es. Industri teknologi Israel, yang sering dijuluki "Startup Nation", telah melahirkan banyak aplikasi lain yang mungkin ada di ponsel Anda tanpa disadari:

Read Entire Article
Prestasi | | | |