loading...
Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) mencatat volume transaksi perdagangan berjangka komoditas mencapai 5,5 juta lot sepanjang Januari hingga Juli 2025. Capaian tersebut mencerminkan pertumbuhan aktivitas di sektor perdagangan berjangka di tengah upaya regulator dan pelaku industri memperkuat literasi publik mengenai peluang dan risiko instrumen tersebut.
Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, mengatakan sistem kliring yang dijalankan perseroan memastikan seluruh transaksi berjalan aman dan andal. "Literasi yang kuat mengenai perdagangan berjangka merupakan fondasi agar masyarakat dapat berpartisipasi secara aman. Sistem kliring kami menjamin transaksi tidak hanya memberi peluang keuntungan, tetapi juga perlindungan bagi pelaku," ujar dalam acara Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) 2025 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Depok, baru-baru ini.
Baca Juga: Bappebti Dorong Transaksi Multilateral, Ini yang Dilakukan ICDX
Acara tersebut dibuka secara virtual oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso, yang menekankan pentingnya pemahaman generasi muda terhadap dinamika perdagangan global. Dengan tema "Generasi Emas Cakap PBK: Pahami Risiko dan Peluang", kegiatan ini diharapkan menjadi sarana edukasi dan penguatan ekosistem industri.
Kepala Bappebti Tirta Karma Senjaya menambahkan, literasi masyarakat terhadap PBK perlu terus diperluas. “Melalui kegiatan ini, pemahaman publik terhadap mekanisme, potensi, sekaligus risiko perdagangan berjangka dapat semakin meningkat,” katanya.
Senada dengan itu, Ketua Umum Aspebtindo, Zulfan Syaiful Bahri, menilai literasi perdagangan berjangka harus menjangkau masyarakat hingga ke pelosok. "Dengan begitu, industri bisa berkembang lebih inklusif," ujarnya.
Rektor UI, Heri Hermansyah, juga menyampaikan apresiasi. Menurutnya, pemahaman yang baik akan membentuk pasar berjangka yang sehat dan berkelanjutan. "Langkah proaktif ini penting untuk membangun generasi yang melek instrumen perdagangan modern," katanya.