Fimela.com, Jakarta Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota yang serba cepat dan padat, muncul satu tren yang membawa angin segar: urban farming atau pertanian perkotaan. Kalau dulu bercocok tanam identik dengan aktivitas di desa, kini kegiatan ini justru banyak dilakukan di tengah gedung-gedung tinggi dan pemukiman padat.
Menariknya, urban farming tak hanya jadi hobi yang menenangkan, tapi juga berkembang menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dan berkelanjutan.
Ketika Berkebun Tak Lagi Butuh Lahan Luas
Keterbatasan ruang terbuka hijau di kota besar membuat banyak orang mencari cara agar tetap bisa “berteman” dengan alam. Dari situlah urban farming lahir—gagasan bahwa bercocok tanam tak harus membutuhkan lahan luas. Kamu bisa mulai dari balkon apartemen, teras rumah, bahkan dinding kosong yang diubah menjadi taman vertikal.
Tren ini menjadi bukti bahwa manusia modern mulai merindukan koneksi dengan bumi. Dalam gaya hidup yang semakin digital dan serba instan, menanam sayur sendiri bisa terasa seperti bentuk perlawanan lembut terhadap stres, polusi, dan ketergantungan pada sistem industri yang tak ramah lingkungan.
Kini, urban farming bukan sekadar hobi menanam tanaman di pot. Berkembang menjadi simbol gaya hidup green living. Ketika kamu menanam sayur atau buah sendiri, kamu tidak hanya menikmati hasil segar dari tanganmu, tapi juga ikut mengurangi ketergantungan pada produk supermarket yang sering memiliki jejak karbon tinggi—karena harus dikirim dari lokasi yang jauh.
Bahkan, dari hal sederhana seperti mengelola sisa dapur menjadi kompos, kamu sudah membantu mengurangi sampah rumah tangga yang berakhir di TPA. Aktivitas ini pun bisa menjadi bentuk self-healing alami—menghabiskan waktu di bawah sinar matahari, mencium aroma tanah basah, dan melihat tanaman tumbuh memberikan efek menenangkan bagi mental.
Urban Farming Sebagai Bisnis Hijau yang Menjanjikan
Melihat minat masyarakat terhadap gaya hidup hijau yang meningkat, urban farming kini berkembang menjadi bisnis dengan nilai tambah. Banyak pelaku usaha yang memadukan edukasi, pengalaman, dan keberlanjutan dalam konsep mereka.
Ada yang menawarkan kelas dan workshop bercocok tanam, tempat orang belajar menanam sayur, membuat pupuk organik, atau mengelola sampah rumah tangga. Ada juga yang menyediakan paket starter kit urban farming, lengkap dengan bibit, media tanam, dan pupuk organik, sehingga siapa pun bisa mulai berkebun dengan mudah di rumah.
Selain itu, bisnis konsultasi dan instalasi kebun untuk rumah, kantor, hingga sekolah juga semakin diminati. Tren ini menunjukkan bahwa berkebun bukan lagi sekadar kegiatan sampingan, tapi bagian dari gaya hidup urban yang modern dan sadar lingkungan.
Kebun Kumara: Ruang Belajar untuk Hidup Selaras dengan Alam
Salah satu pelopor gerakan urban farming di Indonesia adalah Kebun Kumara, yang berlokasi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Didirikan oleh Rara Sekar Larasati dan Ratri Ninditya, Kebun Kumara lahir dari keinginan sederhana untuk menghubungkan kembali manusia dengan alam—sesuatu yang sering hilang di tengah kehidupan kota.
Kebun Kumara bukan hanya sekadar kebun, tapi juga ruang edukasi lingkungan yang mengajarkan prinsip ekologi dan keberlanjutan. Di sini, kamu bisa mengikuti berbagai workshop seperti cara menanam sayuran, membuat kompos dari sisa dapur, hingga belajar mengelola sampah organik agar tidak terbuang percuma.
Filosofi mereka sederhana tapi kuat:
“Kebun bukan sekadar tempat menanam, tapi ruang belajar untuk hidup selaras dengan alam.”Dari filosofi itu, Kebun Kumara tumbuh menjadi komunitas hijau yang menginspirasi banyak orang untuk memulai langkah kecil dari rumah. Bagi banyak peserta, pengalaman menanam di Kebun Kumara bukan hanya soal panen hasil, tapi juga menemukan kembali rasa syukur dan kesadaran akan pentingnya menjaga bumi.
Inisiatif Hijau Lain yang Menginspirasi
Gerakan urban farming kini telah berkembang di berbagai kota besar di Indonesia. Selain Kebun Kumara, ada pula beberapa inisiatif lain yang memperkuat tren green living ini.
- Growlab Indonesia (Jakarta) – Fokus pada edukasi urban farming modern dan instalasi kebun vertikal. Growlab membantu banyak orang menciptakan kebun produktif di ruang terbatas dengan sistem hidroponik dan smart gardening.
- Alamanda Urban Farming (Yogyakarta) – Mengembangkan pertanian hidroponik sekaligus menyediakan pelatihan untuk komunitas dan sekolah. Alamanda juga aktif memperkenalkan pentingnya ketahanan pangan lokal melalui kegiatan berbasis komunitas.
Keduanya menjadi contoh bagaimana urban farming bisa menjadi solusi kreatif bagi tantangan perkotaan—mulai dari keterbatasan ruang hingga kebutuhan pangan yang lebih berkelanjutan.
Tren urban farming menunjukkan bahwa gaya hidup hijau bukan sekadar tren sesaat, tapi gerakan yang tumbuh dari kesadaran kolektif. Semakin banyak orang yang menyadari bahwa langkah kecil seperti menanam sayur di rumah, mengelola sampah, atau mengikuti workshop lingkungan bisa membawa dampak besar bagi bumi.
Jadi, apakah kamu tertarik untuk mengembangkan urban farming sebagai bagian dari green living? Share pengalamanmu.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
Lifestyle7 Cara Sukses Menanam Anggur di Halaman Rumah untuk Pemula: Praktis, Murah, dan Cepat Berbuah
Seringkali orang beranggapan bahwa budidaya anggur itu rumit dan memerlukan lahan yang luas, namun kenyataannya tidak demikian.
Lifestyle7 Panduan Membuat Kebun Sayur di Pekarangan Rumah dengan Biaya Minim, Wujudkan Hidup Hemat
Di tengah lonjakan harga bahan pokok, banyak keluarga yang berusaha untuk membuat kebun sayur di halaman rumah dengan biaya yang terjangkau.
Lifestyle7 Jenis Tanaman Buah yang Mudah Ditanam dan Cepat Panen di Rumah, Praktis & Menguntungkan
Tren berkebun di lingkungan perkotaan ini menjadi solusi yang cerdas untuk memanfaatkan ruang sempit, sekaligus menciptakan suasana yang lebih hijau dan sejuk.
LifestyleMulai Hidroponik Rumahan dengan 5 Trik Simpel, Panen Sayur Segar Lebih Mudah untuk Pemula
Metode hidroponik, cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, kini semakin diminati seiring dengan terbatasnya lahan di perkotaan
LifestyleFakta Unik! Bikin Kebun Rempah di Rumah Mungil? Ini Triknya untuk Apartemen
Wujudkan kebun rempah di rumah meski lahan terbatas! Temukan trik cerdas menanam rempah segar di apartemenmu, bikin penasaran kan?