loading...
Utang luar negeri Amerika Serikat (AS) kepada negara dan wilayah lain terus mengalami peningkatan signifikan. FOTO/iStock
JAKARTA - Utang luar negeri Amerika Serikat (AS) kepada negara dan wilayah lain mencapai USD8,5 triliun per Desember 2024. Jumlah tersebut mencerminkan besarnya ketergantungan AS terhadap pembiayaan global, dengan China dan Jepang menjadi dua kreditur terbesar.
Berdasarkan data yang dihimpun Visual Capitalist dan dipublikasikan Peter G. Peterson Foundation pada Maret 2025, total utang nasional AS telah menyentuh USD36,6 triliun atau setara atau sekitar Rp603.000 triliun. Sebagian besar memang dimiliki warga dan lembaga domestik, namun porsi signifikan disimpan oleh negara asing dalam bentuk surat utang negara atau Treasury Bonds.
Dilansir dari The Daily Diggest, China tercatat sebagai pemegang surat utang AS terbesar kedua dengan nilai USD759 miliar atau sekitar Rp12.500 triliun. Jepang bahkan lebih besar, yaitu USD1 triliun atau Rp15.500 triliun, sementara Inggris menempati posisi ketiga dengan kepemilikan USD723 miliar atau Rp11.206 triliun.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Makin Bengkak Tembus Rp7.080 Triliun
Selain itu, sejumlah negara Eropa juga memiliki eksposur cukup besar. Irlandia tercatat menyimpan USD336 miliar atau setara Rp5.208 triliun, Prancis USD332 miliar atau setara Rp5.146 triliun, dan Belgia USD375 miliar atau setara Rp5.813 triliun. Sementara Swiss memiliki USD289 miliar atau setara Rp4.480 triliun, dan Luksemburg USD424 miliar atau setara Rp6.572 triliun.