loading...
Wamenhan Donny Ermawan Taufanto mengingatkan agar semua pihak selalu waspada terhadap perang baru dalam bentuk narasi dan hukum. Foto/SindoNews
JAKARTA - Ancaman terhadap kedaulatan Indonesia tidak hanya dalam bentuk agresi militer tapi juga perang narasi dan hukum atau dikenal dengan sebutan Narrative and Legal Warfare (NLW). Untuk itu, semua pihak diimbau waspada dan perkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Topik ini dibahas secara komprehensif dalam diskusi publik bertajuk “Defence Intellectual Community: Memperkokoh Narasi dan Tatanan Negara untuk Kedaulatan dan Kesejahteraan Bangsa” yang berlangsung di Jakarta ini digagas Universitas Pertahanan, Aliansi Cendekia Tagaroa dan President Club.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto mengingatkan agar semua pihak selalu waspada agar tidak terpecah belah oleh berbagai usaha terstruktur yang dibiayai oleh pihak asing untuk mengganggu kedaulatan bangsa Indonesia.
Baca juga: Ungkit Pengalaman Pahit Indonesia, Prabowo: Setiap Mau Bangkit, Diganggu
“Ada upaya sistematis dari pihak eksternal yang mencoba menyerang kedaulatan Indonesia melalui pintu narasi dan hukum,” ujarnya, Jumat (26/9/2025).
Di bidang kesejahteraan dan ekonomi, kata dia, NLW menargetkan komoditas strategis yang dilindungi dalam UU Perkebunan, seperti kelapa sawit dan tembakau. Selain juga produk-produk pertambangan. Padahal komoditas-komoditas tersebut menopang pendapatan negara dan penting bagi penyediaan lapangan kerja.













































