World Boxing Wajibkan Petinju Putri Tes Kelamin di Kejuaraan Dunia Tinju 2025

4 weeks ago 12

loading...

Organisasi tinju amatir internasional, World Boxing , resmi menetapkan aturan baru yang mewajibkan seluruh petinju yang ingin bertanding di kategori putri menjalani tes kelamin sebelum tampil di Kejuaraan Dunia yang digelar September mendatang di Liverpool, Inggris.

Aturan ini diumumkan Rabu (14/8/2025) waktu setempat, dan segera menjadi sorotan besar di dunia olahraga. Tes akan dilakukan melalui polymerase chain reaction (PCR) test atau pemeriksaan genetik setara yang dapat mengidentifikasi keberadaan kromosom Y sebagai penentu jenis kelamin biologis.

“World Boxing menghormati martabat setiap individu dan berkomitmen untuk inklusif. Namun, dalam olahraga tarung seperti tinju, kami memiliki tanggung jawab menjaga keselamatan dan keadilan kompetisi,” ujar Presiden World Boxing, Boris Van Der Vorst.

Isu kelayakan gender mencuat tajam sejak Olimpiade Paris 2024, ketika dua peraih medali emas, Imane Khelif (Aljazair) dan Lin Yu-ting (Taiwan), disorot publik terkait identitas kelamin mereka.

Khelif, yang berusia 26 tahun, menegaskan bahwa ia lahir sebagai perempuan dan telah berkompetisi di level amatir selama hampir satu dekade. Namun, sorotan publik membuatnya menolak tampil dalam turnamen World Boxing di Belanda, Juni lalu, setelah aturan tes kelamin pertama kali diumumkan.
Van Der Vorst sempat meminta maaf karena menyebut nama Khelif secara spesifik saat mengumumkan rencana kebijakan itu.

Prosedur Tes dan Dampaknya

Berdasarkan aturan baru, petinju yang memiliki kondisi Differences in Sex Development (DSD) dengan proses maskulinisasi androgen hanya dapat berlaga di kategori putra.

Read Entire Article
Prestasi | | | |