7 Cara Menanam Kangkung di Pot Rumah, Panen Lebih Cepat dalam 3 Minggu

Fimela.com, Jakarta Kangkung adalah sayuran hijau yang sangat digemari di Indonesia, terkenal karena rasa yang nikmat serta kandungan gizi yang melimpah. Jika Anda memiliki ruang terbatas, menanam kangkung dalam pot di rumah dapat menjadi solusi yang tepat untuk menikmati sayuran segar dari kebun Anda sendiri. Metode ini tidak hanya efisien, tetapi juga memungkinkan Anda untuk melakukan panen dengan cepat, bahkan hanya dalam waktu tiga minggu.

Menanam kangkung di pot sangat ideal untuk urban farming atau sekadar sebagai hobi berkebun di rumah. Kepraktisan dalam perawatannya membuat kangkung menjadi pilihan utama, bahkan bagi mereka yang baru memulai berkebun. Dengan mengikuti prosedur yang benar, Anda dapat meraih hasil panen yang melimpah tanpa memerlukan lahan yang luas.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara rinci cara menanam kangkung di pot rumah agar dapat dipanen dengan cepat dalam waktu 3 minggu. Kami akan menyajikan tujuh langkah yang detail, mulai dari persiapan hingga proses panen, untuk memastikan kesuksesan dalam budidaya kangkung Anda. Melansir dari berbagai sumber, Selasa (4/11), simak informasi lebih lanjut di bawah ini.

Persiapan awal yang sangat penting dalam menanam kangkung di pot adalah mengumpulkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan. Dengan melakukan persiapan secara menyeluruh, proses penanaman dapat berlangsung dengan baik dan efisien, sehingga mendukung pertumbuhan kangkung yang cepat dan sehat.

Pemilihan pot atau wadah untuk menanam kangkung juga memiliki peranan yang sangat vital. Sebaiknya, pilih pot dengan diameter minimal 20-30 cm dan kedalaman sekitar 15-20 cm agar akar kangkung dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, pot yang digunakan harus dilengkapi dengan lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan busuk akar.

Media tanam yang paling cocok untuk kangkung adalah campuran antara tanah subur, kompos atau pupuk kandang, dan sekam bakar. Rasio yang direkomendasikan adalah 2:1:1, yaitu 2 bagian tanah, 1 bagian kompos atau pupuk kandang, dan 1 bagian sekam bakar. Media ini harus memiliki tekstur gembur, kaya nutrisi, serta mampu menyediakan drainase dan aerasi yang baik. Selain itu, pastikan untuk menyiapkan bibit kangkung darat yang berkualitas dan alat penyiram seperti gembor untuk memastikan penyiraman yang lembut dan merata.

Pemilihan bibit yang tepat adalah faktor penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai panen kangkung yang cepat. Bibit yang berkualitas tinggi akan menghasilkan tanaman yang tumbuh lebih kuat, sehat, dan memiliki ketahanan lebih baik terhadap serangan penyakit.

Oleh karena itu, penting untuk fokus pada bibit kangkung darat (Ipomoea reptans Poir atau Ipomoea aquatica Forsk) karena varietas ini lebih mampu beradaptasi dengan kondisi lahan kering dan pot. Kangkung darat tidak memerlukan genangan air, sehingga sangat ideal untuk budidaya dalam pot.

Pastikan bibit yang Anda beli masih dalam kondisi baru, belum kadaluarsa, dan berasal dari toko pertanian yang terpercaya. Ciri-ciri bibit yang berkualitas baik mencakup biji yang utuh, tidak keriput, bebas dari jamur, dan memiliki warna yang seragam. Untuk mempercepat proses perkecambahan, Anda dapat merendam biji kangkung dalam air hangat selama 1-2 jam sebelum penanaman. Biji yang tenggelam dalam air adalah tanda bahwa bibit tersebut berkualitas baik dan siap untuk ditanam.

Media tanam yang kaya dan berstruktur baik merupakan elemen penting untuk mendukung pertumbuhan kangkung yang cepat dan sehat dalam pot. Kualitas dari media tanam berperan besar dalam memastikan ketersediaan nutrisi serta aerasi yang optimal bagi akar tanaman.

Untuk menciptakan campuran yang ideal, kombinasikan tanah kebun subur, kompos atau pupuk kandang yang sudah matang, serta sekam bakar atau arang sekam dengan perbandingan 2:1:1. Tanah berfungsi memberikan struktur dan mineral yang diperlukan, sedangkan pupuk kandang atau kompos berperan sebagai sumber nutrisi utama bagi kangkung.

Di sisi lain, sekam bakar berperan penting dalam meningkatkan aerasi dan drainase, sehingga mencegah media tanam menjadi terlalu padat. Setelah campuran media tanam siap, isi pot hingga mencapai ketinggian sekitar 2-3 cm di bawah bibir pot. Pastikan untuk memadatkan media tanam sedikit agar tidak terlalu gembur, namun tetap hindari pemadatan yang berlebihan karena dapat menghambat pertumbuhan akar.

Penanaman bibit kangkung perlu dilakukan dengan cermat dan teliti agar dapat memastikan pertumbuhan yang optimal dan perkecambahan yang baik. Metode yang digunakan dalam penanaman sangat berpengaruh terhadap kepadatan serta kesehatan tanaman kangkung tersebut.

Terdapat dua metode penanaman yang dapat diadopsi: metode sebar dan metode baris/lubang. Pada metode sebar, biji kangkung disebarkan secara merata di atas media tanam, yang lebih cocok diterapkan pada pot berukuran besar. Di sisi lain, untuk metode baris, biji kangkung ditanam dengan cara membuat lubang sedalam 1-2 cm dan jarak antar lubang sekitar 5-10 cm, di mana setiap lubang diisi dengan 2-3 biji kangkung.

Setelah biji kangkung ditanam, baik dengan cara disebar maupun dimasukkan ke dalam lubang, tutuplah dengan media tanam tipis sekitar 0,5-1 cm. Sangat penting untuk tidak menutup terlalu tebal agar biji dapat dengan mudah berkecambah dan menembus permukaan tanah. Setelah proses penanaman selesai, pastikan untuk menyiram secara perlahan untuk menjaga kelembaban dan mendukung proses perkecambahan.

Perawatan awal adalah fase yang sangat penting untuk memastikan bahwa bibit kangkung dapat berkembang menjadi tanaman yang sehat dan kuat. Pada tahap ini, perhatian khusus perlu diberikan pada penyiraman dan pencahayaan.

Penyiraman sebaiknya dilakukan secara rutin, idealnya dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari, terutama ketika cuaca panas. Kangkung memerlukan kelembaban yang konsisten pada media tanam, sehingga penyiraman yang teratur sangat diperlukan. Pastikan media tanam tetap lembab, tetapi hindari genangan air yang dapat menyebabkan akar membusuk.

Pencahayaan yang memadai juga memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan kangkung. Sebaiknya, letakkan pot di area yang mendapatkan sinar matahari langsung minimal selama 6-8 jam setiap harinya. Sinar matahari penuh sangat penting untuk pertumbuhan kangkung yang optimal dan cepat. Jika tanaman tidak mendapatkan cukup cahaya, mereka akan mengalami etiolasi, di mana batang menjadi panjang dan lemah. Selain itu, jika bibit tumbuh terlalu rapat, sebaiknya lakukan penjarangan sekitar 5-7 hari setelah penanaman dengan mencabut bibit yang kurang sehat, sehingga memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dengan baik.

Setelah bibit kangkung mulai berkecambah dan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan, tahap perawatan lanjutan menjadi sangat penting untuk mendukung perkembangan yang optimal hingga saat panen tiba. Fokus utama pada fase ini adalah memberikan nutrisi yang cukup dan melindungi tanaman dari berbagai ancaman.

Meskipun media tanam awal sudah memiliki kandungan nutrisi yang baik, melakukan pemupukan tambahan dapat mempercepat pertumbuhan kangkung secara signifikan. Setelah 7-10 hari setelah tanam (HST), berikan pupuk organik cair (POC) atau pupuk NPK dengan dosis rendah. Untuk pupuk NPK, larutkan sekitar 1 sendok teh dalam 1 liter air, lalu siramkan ke media tanam dengan hati-hati, hindari kontak langsung dengan daun. Pemupukan ini sebaiknya diulang setiap 7-10 hari hingga waktu panen, karena pupuk NPK yang kaya nitrogen sangat bermanfaat untuk pertumbuhan vegetatif kangkung.

Penting juga untuk memperhatikan pengendalian hama dan penyakit, meskipun kangkung dikenal cukup tahan terhadap serangan. Secara rutin, periksa tanaman untuk menemukan kemungkinan adanya kutu daun atau ulat yang dapat merusak. Jika ditemukan hama, singkirkan secara manual atau gunakan larutan sabun cuci piring encer sebagai alternatif pestisida alami. Pastikan juga sirkulasi udara di sekitar tanaman tetap baik untuk mencegah timbulnya penyakit jamur.

Kangkung adalah tanaman yang terkenal karena memiliki siklus panen yang sangat cepat, sehingga Anda bisa menikmati hasil panennya hanya dalam waktu beberapa minggu. Kecepatan pertumbuhannya menjadikannya pilihan yang sangat disukai oleh banyak pekebun rumahan.

Tanaman kangkung dapat dipanen ketika tingginya mencapai sekitar 20-25 cm, yang biasanya terjadi pada usia 21-30 hari setelah tanam (HST). Untuk mencapai panen yang cepat dalam waktu 3 minggu (21 hari), penting untuk memastikan bahwa semua faktor seperti sinar matahari, air, dan nutrisi terpenuhi dengan baik sejak awal penanaman.

Panen kangkung dapat dilakukan saat tanaman berumur 21 hari atau sekitar 3 minggu setelah ditanam. Untuk mendapatkan hasil yang berkelanjutan, gunakan metode panen potong dengan memotong batang kangkung sekitar 2-3 cm di atas permukaan tanah menggunakan pisau atau gunting yang tajam.

Pastikan untuk menyisakan beberapa daun di bagian bawah agar tanaman dapat tumbuh kembali. Metode ini memungkinkan kangkung untuk tumbuh kembali dan dapat dipanen lagi sebanyak 2-3 kali, dengan interval 1-2 minggu di antara setiap panen. Jika Anda ingin membersihkan pot dan menanam kembali, Anda bisa menggunakan metode panen cabut dengan mencabut seluruh tanaman beserta akarnya, namun cara ini tidak memungkinkan untuk panen berulang.