8 Cara Menanam Terong di Polybag Agar Panen Melimpah Meski Lahan Terbatas

2 weeks ago 17

Fimela.com, Jakarta Berkebun di area yang terbatas tidak lagi menjadi penghalang untuk menikmati hasil panen segar. Terong, yang merupakan salah satu sayuran yang banyak diminati, kini dapat dibudidayakan dengan efektif menggunakan polybag. Metode ini memberikan solusi praktis bagi warga perkotaan atau siapa pun yang memiliki ruang terbatas untuk berkebun.

Dengan penerapan teknik yang tepat, menanam terong dalam polybag memungkinkan Anda meraih hasil panen yang melimpah, seolah-olah Anda memiliki kebun yang luas. Kunci untuk mencapai keberhasilan ini terletak pada pemilihan bibit yang berkualitas, persiapan media tanam yang baik, serta perawatan rutin yang dilakukan secara konsisten. Artikel ini akan membahas secara mendalam rahasia di balik keberhasilan budidaya terong dengan menggunakan polybag.

Dari pemilihan bibit yang unggul hingga strategi dalam pengendalian hama, setiap langkah yang penting akan dijelaskan dengan rinci. Ikuti panduan lengkap ini agar tanaman terong Anda dapat tumbuh subur dan produktif, siap memberikan hasil panen yang memuaskan langsung dari pekarangan rumah Anda. Melansir dari berbagai sumber, Senin (10/11), simak informasi selengkapnya berikut ini.

1. Pemilihan Bibit Unggul untuk Hasil Optimal

Memilih bibit berkualitas merupakan langkah awal yang sangat penting dalam budidaya terong di polybag. Keberhasilan panen yang melimpah sangat bergantung pada kualitas bibit yang digunakan. Anda memiliki dua opsi untuk mendapatkan bibit tersebut, yaitu dengan membeli dari toko pertanian atau melakukan pembibitan sendiri dari buah terong yang sudah matang. Apabila Anda memilih untuk menyemai sendiri, penting untuk memastikan bahwa terong induk berasal dari tanaman yang sehat, bebas dari penyakit dan hama.

Biji terong harus diambil dari buah yang telah matang sempurna dan membusuk di pohon, lalu dijemur hingga kering. Selain itu, proses perendaman biji dalam air hangat selama enam jam sebelum disemai sangat dianjurkan untuk mempercepat proses perkecambahan. Bibit yang berkualitas dapat dikenali dari kondisi fisiknya yang sehat, tanpa tanda-tanda penyakit, serta memiliki sistem perakaran yang kuat. Bibit unggul umumnya juga memiliki tinggi dan bentuk yang ideal, yang menunjukkan potensi pertumbuhan yang optimal di masa depan. Dengan melakukan pemilihan bibit yang teliti, Anda dapat meminimalkan risiko kegagalan dalam panen.

2. Pilih Varietas Terong yang Tepat

Langkah pertama dalam menanam terong di polybag agar hasilnya maksimal adalah memilih varietas yang sesuai dengan kondisi wadah tanam. Pilihlah benih terong unggul yang terkenal tahan terhadap hama, cepat berbuah, dan produktif meski ditanam di lahan terbatas. Beberapa varietas yang direkomendasikan antara lain terong ungu, terong hijau, dan terong ungu lonjong (terong lalap). Jenis-jenis ini memiliki ukuran tanaman yang relatif tidak terlalu besar, sehingga akarnya dapat tumbuh optimal di dalam polybag.

Selain itu, varietas tersebut mampu beradaptasi dengan baik terhadap berbagai kondisi cuaca, serta menghasilkan buah dengan rasa yang lezat dan penampilan menarik. Dengan memilih varietas yang tepat sejak awal, peluang untuk mendapatkan panen terong melimpah di lahan sempit akan semakin besar.  

3. Persiapan Media Tanam dan Polybag yang Ideal

Media tanam yang berkualitas sangat vital untuk menjamin pertumbuhan terong yang optimal dalam polybag. Ukuran polybag yang ideal harus mencukupi, dengan rekomendasi ukuran sekitar 40x50 cm atau kapasitas minimal 10-15 liter. Ukuran ini memberikan ruang yang cukup bagi akar tanaman untuk tumbuh dengan baik.

Komposisi media tanam yang tepat terdiri dari campuran tanah gembur, pupuk kandang, dan sekam, baik itu arang sekam maupun sekam padi. Perbandingan yang sering digunakan adalah 1:1:1 atau 3:1, di mana tiga bagian tanah dicampur dengan satu bagian pupuk kandang. Beberapa petani juga menambahkan kapur pertanian dalam jumlah yang sesuai untuk menyeimbangkan pH tanah.

Setelah mengisi polybag dengan campuran media tanam, sisakan sekitar 10 cm dari bagian atas. Tempatkan polybag di lokasi yang teduh agar media tanam dapat beradaptasi. Biarkan selama dua hari hingga beberapa minggu agar suhu media menjadi sejuk dan nutrisi dari pupuk terdistribusi dengan baik. Proses ini sangat penting untuk menghindari stres pada bibit saat penanaman dan memastikan bahwa nutrisi awal tersedia dengan baik.

4. Proses Penyemaian dan Penanaman Bibit yang Tepat

Penyemaian bibit terong dapat dilakukan menggunakan polybag kecil atau wadah khusus untuk semai. Setelah merendam biji terong, tanam biji tersebut dengan jarak sekitar 2 cm antara satu bibit dengan bibit lainnya. Perawatan yang baik selama fase penyemaian adalah kunci untuk mendapatkan bibit yang sehat dan siap untuk ditanam. Bibit terong akan siap untuk dipindahkan ke polybag yang lebih besar setelah tumbuh 3-4 helai daun sejati, yang biasanya terjadi sekitar satu bulan setelah proses penyemaian.

Untuk meminimalkan stres akibat panas matahari, pemindahan bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari. Sebelum mencabut bibit, siram tanah semai terlebih dahulu agar akar bibit tidak mengalami kerusakan. Setelah itu, buatlah lubang tanam dengan kedalaman 5-10 cm di tengah media polybag yang telah disiapkan. Tanam satu bibit terong per polybag dengan hati-hati dan padatkan tanah di sekelilingnya untuk memastikan stabilitas. Setelah proses penanaman selesai, berikan sedikit air pada bibit untuk membantu mereka beradaptasi dan memulai pertumbuhan di lingkungan barunya.

5. Strategi Penyiraman yang Efektif untuk Terong

Penyiraman merupakan salah satu aspek penting dalam perawatan tanaman yang bertujuan untuk mempertahankan kelembaban tanah di dalam polybag, yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan terong. Tanaman terong memerlukan pasokan air yang konsisten agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang melimpah. Umumnya, penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu di pagi dan sore hari. Namun, frekuensi penyiraman ini perlu disesuaikan dengan kondisi cuaca serta tingkat kelembaban media tanam.

Di musim hujan, penyiraman mungkin tidak diperlukan sama sekali untuk mencegah terjadinya kelebihan air. Sangat penting untuk menjaga agar tanah tetap lembap tanpa membiarkannya tergenang, karena genangan air dapat berakibat fatal dengan menyebabkan akar tanaman membusuk. Jika tanah terlalu kering atau terlalu basah, pertumbuhan terong dapat terhambat dan berbagai masalah dapat muncul. Oleh karena itu, perhatikan tanda-tanda kekurangan air seperti "daun layu" dan tanda-tanda kelebihan air seperti "daun menguning". Dengan melakukan penyiraman yang tepat, kesehatan tanaman dapat terjaga dengan baik.

6. Pemupukan Rutin untuk Buah Terong yang Lebat

Pemupukan secara teratur adalah hal yang sangat penting untuk memastikan tanaman terong mendapatkan asupan nutrisi yang memadai, sehingga dapat menghasilkan buah yang melimpah dan berkualitas tinggi. Disarankan untuk menggunakan pupuk kandang alami, terutama jika hasil panen akan dimanfaatkan untuk konsumsi pribadi di rumah. Pupuk organik ini berperan dalam menjaga kesehatan tanaman serta kualitas hasil panen yang dihasilkan.

Proses pemupukan susulan bisa dimulai sekitar dua minggu setelah bibit ditanam. Pupuk kimia seperti NPK Mutiara 16 dapat diaplikasikan setiap sepuluh hari dengan cara kocor, yaitu dengan cara melarutkannya dalam air. Metode ini memastikan nutrisi cepat diserap oleh akar tanaman. Selain itu, ada alternatif lain yang dapat dilakukan, yaitu menaburkan pupuk di sekitar tanaman, menutupnya dengan tanah, dan kemudian menyiramnya. Untuk metode tabur, pemupukan dapat dilakukan sekali setiap dua minggu menggunakan pupuk NPK Mutiara Buah. Dengan mengombinasikan pupuk organik dan anorganik, hasil yang optimal dapat dicapai.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Terong

Untuk memastikan tanaman terong tetap sehat dan produktif, diperlukan upaya yang efektif dalam mengendalikan hama dan penyakit. Deteksi dini dan tindakan cepat sangat penting untuk mencegah penyebaran. Jika terdapat bagian tanaman yang terinfeksi, langkah yang tepat adalah segera memetiknya agar penyebaran tidak meluas. Di antara hama yang sering menyerang terong, terdapat kutu daun, kutu putih, dan ulat grayak yang perlu diwaspadai.

Berbagai metode pengendalian dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan tanaman terong. Metode fisik seperti penggunaan mulsa perak dapat efektif dalam mencegah serangan wereng. Selain itu, metode mekanis dengan perangkap lengket dan kultur teknis seperti pemupukan seimbang serta rotasi tanaman juga sangat disarankan.

Penggunaan pestisida nabati yang berasal dari ekstrak daun nimba atau bawang putih merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Namun, jika serangan hama atau penyakit sudah mencapai tingkat yang sangat parah, penggunaan pestisida kimia bisa dijadikan pilihan terakhir. Pastikan untuk selalu mengikuti dosis yang dianjurkan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan tanaman.

8. Pemangkasan dan Perawatan Tambahan untuk Pertumbuhan Optimal

Perawatan tanaman tidak hanya terbatas pada penyiraman dan pemupukan, tetapi juga mencakup kegiatan lain yang tak kalah penting, seperti pembersihan gulma dan pemangkasan. Gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar polybag harus dicabut secara berkala agar tidak bersaing dengan tanaman terong dalam mendapatkan nutrisi dan air, yang dapat menghambat pertumbuhan mereka.

Pemangkasan tunas air serta daun yang menunjukkan tanda-tanda penyakit juga sangat bermanfaat, karena dapat mengarahkan nutrisi agar lebih fokus pada pembentukan dan pembesaran buah. Sebaiknya, pemangkasan ini dilakukan setelah tanaman mulai berbunga untuk memaksimalkan hasil produksi. Selain itu, pemangkasan juga berfungsi untuk meningkatkan sirkulasi udara di sekitar tanaman, yang penting untuk kesehatan tanaman secara keseluruhan.

Perawatan yang baik, yang mencakup penyiraman yang teratur, pemupukan yang memadai, serta pemangkasan yang dilakukan dengan benar, akan mendukung pertumbuhan tanaman terong yang sehat. Dengan perawatan yang optimal, tanaman akan lebih tahan terhadap penyakit dan mampu menghasilkan panen yang melimpah secara berkelanjutan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Ricka Milla Suatin
President Director & CEO Generali Indonesia Rebecca Tan (kanan) dan Head of Corporate Communications Generali Windra Krismansyah (kiri)  (Wina Afriyani Atika Putri/Fimela.com)

LifestyleSekarang Saatnya Bergerak Bersama Generali Indonesia: Lari, Gowes, dan Dapetin Jus Segar di di Here. Now. Station GBK!

Generali Indonesia ajak masyarakat hidup sehat dan sadar finansial lewat kampanye Here. Now di GBK. Lari, gowes, dan seru-seruan bikin jus bareng!

Desain Rumah di Lahan Terbatas dengan Mezzanine dan Rooftop (Crediit AI)
 Riset Doktoral UM Ungkap Kunci Keberhasilan Mahasiswa Menulis Akademik di Era AI./doc. Fimela

LifestyleUmpan Balik yang Mengubah Cara Belajar: Temuan Doktoral UM Bantu Mahasiswa Tumbuh sebagai Penulis Akademik Mandiri

Riset doktoral Universitas Negeri Malang menegaskan pentingnya literasi umpan balik. Lebih dari sekadar revisi, umpan balik menjadi ruang dialog yang membantu mahasiswa berpikir reflektif, berkolaborasi, dan berkembang di tengah tantangan era AI.

Desain dengan Mezzanine untuk Ruang Kerja/Belajar/Desain Rumah Mungil Tapi Cocok untuk Keluarga Kecil dengan Anak (Sumber: gemini.com)

Lifestyle7 Inspirasi Desain Rumah Mungil Ala Villa dengan Mezzanine yang Super Estetik

Konsep rumah kecil semakin populer, terutama ketika dipadukan dengan elemen yang menyerupai villa.

 Shopee)

LifestyleBikin Wishlist Jadi Nyata! Puncak Shopee 11.11 Big Sale 2025 Hadir dengan Berbagai Promo dan Penawaran Spesial

Shopee 11.11 Big Sale 2025 siap manjakan momen belanja dengan sederet penawaran spesial, seperti Flash Sale 100 Motor, Semua Pasti Dapat Diskon 10RB, Big Voucher s/d 11 JT, hingga Gratis Ongkir Rp0.

Read Entire Article
Prestasi | | | |