loading...
Anggota Komisi VII DPR Bambang Haryo Soekartono menyebut sistem penyediaan air minum (SPAM) di Indonesia masih menghadapi tantangan besar dan belum merata. Foto/Ist
JAKARTA - Sistem penyediaan air minum (SPAM) di Indonesia masih menghadapi tantangan besar dan belum merata. Akses terhadap air layak minum dinilai belum optimal, terutama di daerah padat penduduk dan wilayah terpencil.
Meskipun pemerintah terus berupaya memperluas cakupan air bersih, masih terdapat kesenjangan signifikan dalam ketersediaan air minum aman bagi masyarakat.
Baca juga: Masyarakat Indonesia Masih Kekurangan Akses Air Bersih
Hal itu dikatakan anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bertema "Standardisasi Bahan Baku Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)" bersama Kemenperin, BSKJI, dan sejumlah pelaku industri air minum.
“SPAM kita di Indonesia masih sangat parah cakupannya. Di Jawa Barat saja, yang dekat dengan Jakarta, baru sekitar 20%. Di Bandung sekitar 70%, tapi hampir 100% air minum itu tidak bisa langsung diminum. Kondisinya hampir sama di semua wilayah,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).
Dia menilai, air minum merupakan kebutuhan pokok yang harus tersedia bagi seluruh warga negara. Karena itu, dia menyampaikan apresiasi terhadap perusahaan air minea Aqua yang dinilainya telah berperan penting dalam menyediakan air layak minum bagi masyarakat Indonesia.














































