loading...
Warga tinggal di antara puing bangunan di Jalur Gaza. Foto/anadolu
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk secara resmi mendukung rancangan resolusinya yang bertujuan memperkuat rencana perdamaian Gaza Presiden Donald Trump. AS memperingatkan Palestina dapat menanggung "konsekuensi serius" jika tidak melakukannya.
Seruan tersebut muncul ketika Rusia mengajukan "proposal balasan"-nya sendiri terkait Gaza kepada Dewan Keamanan, yang menantang rancangan Washington, menurut salinan yang dilihat kantor berita Reuters.
Seorang juru bicara misi AS untuk PBB mengatakan pada hari Kamis (13/11/2025) bahwa "upaya untuk menimbulkan perpecahan" seputar resolusi Washington hanya akan mengakibatkan "konsekuensi yang serius, nyata, dan sepenuhnya dapat dihindari" bagi warga Palestina di Gaza jika gencatan senjata gagal dan Israel melanjutkan serangannya.
Misi AS secara resmi mengedarkan rancangan resolusinya kepada 15 anggota DK PBB pekan lalu untuk dinegosiasikan mengenai kata-kata dan substansi teks.
Menurut draf teks yang dilihat kantor berita AFP, draf tersebut akan mengesahkan mandat dua tahun yang berlaku hingga akhir 2027 bagi badan pemerintahan transisi di Gaza yang dikenal sebagai "Dewan Perdamaian" yang akan diketuai Trump.
Draf tersebut juga akan mengizinkan negara-negara anggota untuk membentuk "Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) sementara" yang akan bekerja pada "penonaktifan permanen senjata dari kelompok bersenjata non-negara" di Gaza, melindungi warga sipil, dan mengamankan koridor bantuan kemanusiaan.
ISF juga akan bekerja sama dengan Israel, Mesir, dan polisi Palestina yang baru dilatih untuk membantu mengamankan wilayah perbatasan dan mendemiliterisasi wilayah kantong tersebut.














































