loading...
Presiden AS Donald Trump menggambarkan pertemuannya secara langsung dengan Pemimpin Tertinggi China Xi Jinping sebagai kesuksesan besar. FOTO/AP
WASHINGTON - China memutuskan untuk menghentikan sementara pembatasan ekspor logam tanah jaran penyelidikan terhadap sejumlah perusahaan Amerika Serikat (AS) di sektor rantai pasok semikonduktor. Langkah ini menjadi bagian dari kesepakatan dagang baru yang diumumkan Gedung Putih pada Sabtu (1/11), hasil pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Dalam lembar fakta yang dirilis Gedung Putih, kedua pemimpin sepakat menurunkan tensi perang dagang yang selama beberapa tahun terakhir menimbulkan guncangan besar terhadap perekonomian global. Kesepakatan itu membuka jalan bagi stabilisasi hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia, setelah periode panjang saling balas tarif dan pembatasan ekspor strategis.
Baca Juga: Trump: Xi Jinping Menyadari Konsekuensi Jika China Nekat Menginvasi Taiwan
Melalui kesepakatan tersebut, China akan menerbitkan lisensi ekspor umum bagi sejumlah komoditas penting seperti logam tanah jarang, galium, germanium, antimoni, dan grafit. Kebijakan ini sekaligus mencabut pembatasan ekspor yang diberlakukan Beijing pada 2022 dan 2025. Dengan langkah tersebut, pelaku industri di AS dan mitra globalnya diharapkan kembali memperoleh kepastian pasokan bahan baku penting untuk produksi semikonduktor dan teknologi tinggi lainnya.
Sebagai imbalan, AS akan menunda penerapan tarif baru terhadap produk impor asal China selama satu tahun. Washington juga memperpanjang masa berlaku pengecualian tarif berdasarkan Section 301 hingga November 2026, serta menunda rencana pengenaan tarif 100% terhadap ekspor China yang sebelumnya dijadwalkan berlaku bulan ini.















































