loading...
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengaku kaget setelah menerima laporan perihal banyaknya siswa ingin pindah sekolah buntut ledakan bom di SMAN 72 Jakarta. Foto/Achmad Al Fiqri
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengaku kaget setelah menerima laporan perihal banyaknya siswa ingin pindah sekolah buntut ledakan bom di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Hal itu ia ketahui dari laporan Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta.
"Memang yang saya kaget, Bu kepala sekolah juga menyampaikan ada beberapa siswa yang trauma. Karena trauma minta pindah sekolah," kata Pramono saat ditemui di Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (16/11/205).
Baca juga: Polisi Segera Periksa Siswa Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta
Terlepas dari itu, Pramono menyerahkan sepenuhnya bagi SMAN 72 untuk memberlakukan kembali kegiatan belajar-mengajar (KBM). Ia berkata, pihak sekolah telah berdialog dengan murid dan guru untuk menentukan waktu dimulainya KBM secara offline.
"Tetapi prinsipnya, saya sampaikan kepada Ibu kepala sekolah, kalau memang Senin besok sudah siap silakan dibuka, tapi kalau belum siap jangan dipaksakan," kata Pramono.
Sekedar informasi, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menyatakan, bahwa seluruh siswa SMA Negeri 72 Jakarta akan menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pasca ledakan.















































