loading...
Indonesia Anti-Scam Center OJK melaporkan kerugian akibat penipuan atau scam. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat strategi edukasi keuangan efektif dan berkelanjutan melalui sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, salah satunya melalui program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan. Upaya ini digencarkan di tengah meningkatnya kasus penipuan (scamming) yang menimbulkan kerugian masif di masyarakat.
"Kalau kita melihat data Indonesia Anti-Scam Center per November tahun ini, data kerugian masyarakat yang dilaporkan kepada Indonesia Anti-Scam Center sudah mencapai Rp7,3 triliun, termasuk lebih dari 323 ribu laporan masyarakat. Kalau kita melihat perbandingan dengan negara-negara lain di Anti-Scam Center negara lain, itu mereka satu hari bisa menerima 150-200 laporan. Di kita, sehari kita bisa terima 800-1000 laporan masyarakat yang terkena scam," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, saat menjadi pembicara kunci dalam acara Financial Healing, di Jakarta, Jumat (14/11).
Baca Juga: 5 Negara dengan Penipuan Online Tertinggi di Dunia, 2 Ada di Asia
Untuk mengantisipasi maraksnya kasus penipuan, upaya peningkatan literasi keuangan terus digalakkan melalui Gerakan Nasional Cerdas Keuangan, merupakan gerakan terorkestrasi yang melibatkan seluruh pelaku jasa keuangan. Hingga Oktober tahun ini, program tersebut telah melaksanakan 42.121 kegiatan edukasi dan literasi yang menjangkau lebih dari 200 juta peserta atau viewers di seluruh Indonesia.














































